"Gak ada (target) karena terpenting ketepatan bukan kecepatan," ujar Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri, Jakarta Timur, Senin, 11 Januari 2021.
Baca: Gerak Cepat, Identifikasi Korban Sriwijaya Air Dimulai
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Fauzi meminta keluarga korban dan masyarakat dapat bersabar menunggu proses indentifikasi selesai. Sehingga, potensi kesalahan identifikasi korban dapat diantisipasi.
"Kami minta kesabaran keluarga korban agar jangan salah identifikasi," tuturnya.
Hingga pukul 09.00 WIB, pada Senin, 11 Januari 2021, tim DVI Polri menerima 40 sampel DNA dari keluarga korban. Sebanyak 14 sampel berasal dari RS Polri, 24 sampel dari Pontianak, satu sampel dari Jawa Timur, dan satu sampel dari Sulawesi Selatan.
Selain itu, 16 kantong jenazah bersi sejumlah bagian tubuh korban diterima. Terdapat tiga kantong jenazah berisikan properti korban.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu kaki ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
(ADN)