Jakarta: Terdakwa korupsi KTP berbasis elektronik (KTP-el) Setya Novanto mengaku sempat membahas soal kesehatannya bersama mantan pengacaranya, Fredrich Yunadi. Fredrich menyarankan agar Novanto diperiksa oleh salah seorang dokter kenalannya.
Novanto dihadirkan tim jaksa dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang perkara merintangi penyidikan kasus korupsi KTP-el. Dalam keterangannya, mantan Ketua DPR RI itu mengaku sempat berbicara soal pemasangan ring di jantung.
"Sewaktu kunjungan ke rumah saya, kita bicarakan soal kesehatan, Pak Fredrich cerita kalau dia juga pasang 10 ring di jantung, kok kata saya masih kelihatan sehat ya," kata Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Mei 2018.
Kemudian, ia menanyakan soal dokter langganan Fredrich. Mantan calon pimpinan KPK itu pun menyebut dua orang dokter langganannya, dokter Santoso yang merupakan ahli jantung dan seorang lainnya dokter ahli hipertensi dari Polri.
Seperti diketahui, dokter Bimanesh Sutarjo yang juga terdakwa dalam kasus ini merupakan dokter ahli hipertensi dan sempat praktik di Rumah Sakit Bhayangkara Polri.
"Yang polri itu dokter hipertensi. Selain itu ngobrol biasa saja. Saya dengan dokter Santoso ini selalu konsultasi, tapi setelah itu ya kita ngobrol lainnya," ungkap Novanto.
Baca: Harapan Fredrich dari Novanto
Majelis hakim lalu menanyakan soal penyakit jantung yang diidap oleh Novanto. Ia menyebut sempat dirawat satu setengah bulan sebelum mengalami insiden kecelakaan dan dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.
"Sekitar satu bulan setengah sebelumnya karena saya ini vertigo waktu itu jatuh, terus dibawa pake ambulans ke RS Siloam, saya ada empat maasalah besar, diabetes, jantung, ginjal, dan masalah yang berkaitan dengan sinus," tuturnya.
Setibanya di RS Siloam, Novanto seharusnya dioperasi. Namun, menurutnya saat itu alat di sana tidak memadai.
Ia kemudian berkonsultasi dengan istrinya, Deisti Astriani Tagor. Akhirnya keluarga sepakat agar Novanto ditangani oleh dokter langganan keluarganya, dokter spesialis jantung Rumah Sakit Premier Jatinegara Glen Sherwin Dunda.
"Dokter Glen itu memang dokter khusus jantung, karena dia pernah menangani keluarga juga ya sudah kita putuskan sama beliau. Di RS Premier itu dicek kembali, sebelum diputuskan untuk dioperasi," tandasnya.
"Setelah dioperasi itu saya kaget juga karena dikasih tahu ada pemasangan 2 ring, ada perbaikan ginjal juga, operasi sinus juga, ada sekitar 8 hari (dirawat)," lanjut Novanto.
Jakarta: Terdakwa korupsi KTP berbasis elektronik (KTP-el) Setya Novanto mengaku sempat membahas soal kesehatannya bersama mantan pengacaranya, Fredrich Yunadi. Fredrich menyarankan agar Novanto diperiksa oleh salah seorang dokter kenalannya.
Novanto dihadirkan tim jaksa dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang perkara merintangi penyidikan kasus korupsi KTP-el. Dalam keterangannya, mantan Ketua DPR RI itu mengaku sempat berbicara soal pemasangan ring di jantung.
"Sewaktu kunjungan ke rumah saya, kita bicarakan soal kesehatan, Pak Fredrich cerita kalau dia juga pasang 10 ring di jantung, kok kata saya masih kelihatan sehat ya," kata Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Mei 2018.
Kemudian, ia menanyakan soal dokter langganan Fredrich. Mantan calon pimpinan KPK itu pun menyebut dua orang dokter langganannya, dokter Santoso yang merupakan ahli jantung dan seorang lainnya dokter ahli hipertensi dari Polri.
Seperti diketahui, dokter Bimanesh Sutarjo yang juga terdakwa dalam kasus ini merupakan dokter ahli hipertensi dan sempat praktik di Rumah Sakit Bhayangkara Polri.
"Yang polri itu dokter hipertensi. Selain itu ngobrol biasa saja. Saya dengan dokter Santoso ini selalu konsultasi, tapi setelah itu ya kita ngobrol lainnya," ungkap Novanto.
Baca: Harapan Fredrich dari Novanto
Majelis hakim lalu menanyakan soal penyakit jantung yang diidap oleh Novanto. Ia menyebut sempat dirawat satu setengah bulan sebelum mengalami insiden kecelakaan dan dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.
"Sekitar satu bulan setengah sebelumnya karena saya ini vertigo waktu itu jatuh, terus dibawa pake ambulans ke RS Siloam, saya ada empat maasalah besar, diabetes, jantung, ginjal, dan masalah yang berkaitan dengan sinus," tuturnya.
Setibanya di RS Siloam, Novanto seharusnya dioperasi. Namun, menurutnya saat itu alat di sana tidak memadai.
Ia kemudian berkonsultasi dengan istrinya, Deisti Astriani Tagor. Akhirnya keluarga sepakat agar Novanto ditangani oleh dokter langganan keluarganya, dokter spesialis jantung Rumah Sakit Premier Jatinegara Glen Sherwin Dunda.
"Dokter Glen itu memang dokter khusus jantung, karena dia pernah menangani keluarga juga ya sudah kita putuskan sama beliau. Di RS Premier itu dicek kembali, sebelum diputuskan untuk dioperasi," tandasnya.
"Setelah dioperasi itu saya kaget juga karena dikasih tahu ada pemasangan 2 ring, ada perbaikan ginjal juga, operasi sinus juga, ada sekitar 8 hari (dirawat)," lanjut Novanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)