Sumatra Utara: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sertifikat tanah sangat penting sebagai tanda bukti hukum atas lahan yang dimiliki. Keberadaan dokumen tersebut akan menjadi bekal kuat bagi masyarakat jika suatu hari menghadapi sengketa tanah.
"Kalau Bapak sudah ada rumah atau kebun di situ 20 tahun tapi belum punya sertifikat, tiba-tiba ada orang datang mengaku punya dia. Pegangannya mana? Sertifikat ini pegangan kita. Ini yang namanya kepastian hukum hak atas tanah," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Lapangan Sudirman, Dairi, Sumatra Utara, Kamis, 3 Februari 2022.
Jokowi mengaku sering mendapat keluhan terkait konflik tanah setiap kali berkunjung ke daerah-daerah. Mulai dari sengketa antara warga, warga dan pemerintah, hingga warga dan perusahaan swasta. Permasalahan itu kerap tidak dapat terselesaikan karena tidak ada sertifikat tanah yang bisa menjadi bukti kuat.
"Di Sumut ini juga banyak sekali yang namanya sengketa. Tanya Pak Gubernur, di sekitar Medan banyak sekali. Tidak rampung-rampung karena tidak pegang sertifikat," tutur mantan wali kota Solo itu.
Baca: Presiden Ancam Cabut SK Hutan Sosial Jika Ditelantarkan
Pemerintah pun berkomitmen mempercepat penyerahan sertifikat tanah kepada seluruh masyarakat di Tanah Air. Setiap tahun, target selalu ditingkatkan. Ketika program sertifikat tanah dimulai pada 2015, kata Jokowi, hanya 976 ribu yang selesai dibagikan. Pada 2021, angka tersebut sudah naik drastis hingga mencapai delapan juta.
"Walaupun pandemi, bisa delapan juta. Besar sekali," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Kepala Negara juga berpesan kepada para pemilik sertifikat untuk menyimpan surat berharga itu dengan baik dan menggunakannya secara bijaksana. Apabila digunakan untuk agunan pinjaman ke bank, Jokowi ingin agar pinjaman tersebut digunakan sebagai modal usaha.
"Mau pinjam ke bank dikalkulasi, dihitung benar-benar. Kalau sudah dapat Rp600 juta gunakan semua untuk usaha, untuk modal kerja, untuk investasi mesin. Jangan sekali-kali dipakai untuk barang-barang kemewahan. Itu harus digunakan untuk hal-hal yang produktif," pesan Jokowi.
Sumatra Utara:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sertifikat tanah sangat penting sebagai tanda bukti hukum atas lahan yang dimiliki. Keberadaan dokumen tersebut akan menjadi bekal kuat bagi masyarakat jika suatu hari menghadapi
sengketa tanah.
"Kalau Bapak sudah ada rumah atau kebun di situ 20 tahun tapi belum punya sertifikat, tiba-tiba ada orang datang mengaku punya dia. Pegangannya mana? Sertifikat ini pegangan kita. Ini yang namanya kepastian hukum hak atas tanah," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Lapangan Sudirman, Dairi, Sumatra Utara, Kamis, 3 Februari 2022.
Jokowi mengaku sering mendapat keluhan terkait konflik tanah setiap kali berkunjung ke daerah-daerah. Mulai dari sengketa antara warga, warga dan pemerintah, hingga warga dan perusahaan swasta. Permasalahan itu kerap tidak dapat terselesaikan karena tidak ada sertifikat tanah yang bisa menjadi bukti kuat.
"Di Sumut ini juga banyak sekali yang namanya sengketa. Tanya Pak Gubernur, di sekitar Medan banyak sekali. Tidak rampung-rampung karena tidak pegang sertifikat," tutur mantan wali kota Solo itu.
Baca: Presiden Ancam Cabut SK Hutan Sosial Jika Ditelantarkan
Pemerintah pun berkomitmen mempercepat penyerahan sertifikat tanah kepada seluruh masyarakat di Tanah Air. Setiap tahun, target selalu ditingkatkan. Ketika program sertifikat tanah dimulai pada 2015, kata Jokowi, hanya 976 ribu yang selesai dibagikan. Pada 2021, angka tersebut sudah naik drastis hingga mencapai delapan juta.
"Walaupun pandemi, bisa delapan juta. Besar sekali," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Kepala Negara juga berpesan kepada para pemilik sertifikat untuk menyimpan surat berharga itu dengan baik dan menggunakannya secara bijaksana. Apabila digunakan untuk agunan pinjaman ke bank, Jokowi ingin agar pinjaman tersebut digunakan sebagai modal usaha.
"Mau pinjam ke bank dikalkulasi, dihitung benar-benar. Kalau sudah dapat Rp600 juta gunakan semua untuk usaha, untuk modal kerja, untuk investasi mesin. Jangan sekali-kali dipakai untuk barang-barang kemewahan. Itu harus digunakan untuk hal-hal yang produktif," pesan Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)