"Jadi saya minta, Polda Sumbar harus sangat terbuka dan transparan dalam mengusut kasus ini. Karena publik menunggu dan mengawasi. Kalau gegabah, tertutup apalagi arogan, maka nama baik Polri yang sudah susah payah dibangun Pak Kapolri yang jadi taruhannya,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Selasa, 25 Juni 2024.
Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu juga meminta Divisi Provesi dan Pengamanan (Propam) Polri mengambil peran maksimal dalam upaya penyelesaian kasus ini. Menurutnya, peran Divisi Propam Polri sangat penting dalam mengungkap kejelasan dari kasus tersebut.
“Jangan remehkan kasus ini karena cuma perkara hilangnya ‘satu’ nyawa. Ini lebih dari itu, ada dugaan hak asasi yang dilanggar di sana," ungkap dia.
Baca juga: Kabar Siswa SMP Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Kompolnas Surati Polda Sumbar |
Sahroni menegaskan polisi harus profesional mengusut kasus tersebut. Seret semua pihak yang terlibat.
"Jadi harus betul-betul diusut secara cepat dan profesional. Mau nanti ketahuan 5, 10 atau 20 oknum yang terlibat sekalipun, sikat semua,” sebut dia.
Sahroni menyampaikan dirinya menaruh kepercayaan penuh pada institusi Polri. Sehingga, penanganan kasus ini bisa dilakukan secara tuntas.
“Tapi saya yakin Polri dapat menyelesaikan kasus ini secara terang benderang,” tutup Sahroni.
Sebelumnya, Polda Sumbar memastikan akan mengusut tuntas kasus penemuan mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang. Kasus tersebut tengah jadi sorotan karena korban diduga dianiaya polisi.
Penegasan itu disampaikan Kapolda Sumbar Irjen Suharyono di Mapolresta Padang, Minggu, 23 Juni 2024. Menurut Kapolda, pihaknya sudah memeriksa 40 saksi.
Kasus tersebut juga mendapat perhatian Polri. Bahkan, Divisi Propam Polri juga telah memberikan asistensi terkait kasus tewasnya AM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id