Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. MI/Atet Pramadia
Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. MI/Atet Pramadia

Abraham Samad Curiga Peretasan Ponsel Pimpinan dan Pegawai KPK Sebagai Pengalihan Isu

Candra Yuri Nuralam • 11 April 2023 18:02
Jakarta: Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad curiga adanya peretasan terhadap ponsel Ketua KPK Firli Bahuri. Lembaga Antirasuah dinilai tengah mencoba mengalihkan isu tentang kabar kebocoran dokumen penyelidikan.
 
"Kelihatannya ini hanya pengalihan perhatian dari kasus diminta mundurnya Firli dari (jabatan) Ketua KPK," kata Samad kepada Medcom.id, Selasa, 11 April 2023.
 
Samad menilai klaim peretasan sengaja dilempar di tengah polemik yang sedang terjadi. Dia meyakini kejadian itu tidak terjadi.

"Ini sesuatu yang aneh saja, mungkin ini masalah yang dibuat-buat saja karena pimpinan KPK sekarang mendapat sorotan publik," ucap Samad.
 
Lebih lanjut, Samad menegaskan kabar kebocoran dokumen penyelidikan bukan upaya pelemahan pemberantasan korupsi. Menurutnya, laporan di Dewan Pengawas (Dewas) merupakan cara untuk menjaga maruah KPK.
 
"Itu (kebocoran dokumen sebagai upaya pelemahan KPK) sama sekali tidak benar," tegas Samad.
 
Baca juga: Dewas KPK Diyakini Rampungkan Polemik Kebocoran Dokumen Penyelidikan Korupsi Tukin

 
KPK menyebut ponsel pimpinan dan beberapa pegawai terkena hack. Peretasan terjadi pada Senin, 10 April 2023.
 
"Yang saat ini sedang terjadi, sejak 10 April 2023, pagi ponsel salah satu pimpinan KPK dan pegawai sedang di-hack," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Selasa, 11 April 2023.
 
Ali enggan memerinci identitas pimpinan dan pegawai yang ponselnya diretas itu. Permasalahan tersebut sudah ditangani KPK dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
 
KPK meminta masyarakat berhati-hati jika dihubungi oleh pihak yang mengaku sebagai pegawai dan pimpinan Lembaga Antirasuah untuk sementara waktu. Sebab, berpotensi terjadi penipuan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan