Jakarta: Satuan Tugas Antimafia Bola terus bekerja. Teranyar satgas menetapkan mantan Exco PSSI Hidayat (H) sebagai tersangka.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Bigjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan Hidayat mengatur pertandingan Liga 2, antara PSS Sleman dengan Madura FC. Dia menyuap eks Manajer Madura FC Januar Hernanto.
"Perannya mengatur pertandingan PSS Sleman, agar selalu dimenangkan baik kandang maupun tandang melawan, Madura FC," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019.
Dia mengungkapkan, Hidayat menawarkan uang Rp100 juta kepada Januar. Uang suapaya Madura FC mengalah.
Hidayat juga mengancam akan membayar pemain Madura FC jika Januar menolak.
"Menawarkan sejumlah uang kepada saudara Januar yang nilainya Rp100 juta. Kalau tidak menuruti maka H juga sedikit agak mengancam, kalau tidak nurut dia sudah siapkan dana Rp150 juta dan akan beli pemain untuk menang," ungkap Dedi.
Hidayat merupakan tersangka pengaturan skor pertama di Liga 2. Pengungkapan kasus ini merupakan kunci untuk masuk pada kasus pengaturan skor lainnya pada Liga 2.
"Jadi Satgas mulai mengembangkan ini dari Liga 2, tak menutup kemungkinan hingga Liga 1," kata Dedi.
(Baca juga: Mantan Anggota PSSI jadi Tersangka Pengaturan Skor)
Dedi mengungkapkan usai penetapan tersangka ini Hidayat akan segera dipanggil penyidik. Satgas akan menggali terkait dana yang digunakan Hidayat untuk menyuap.
"Rencananya Rabu besok akan dipanggil sebagai tersangka akan dimintai keteranganya. Satgas menganalisa aliran dana, sumbernya siapa, yang menerima siapa. Jadi di dalami lagi," pungkas Dedi.
Hidayat merupakan mantan anggota PSSI yang telah mengundurkan diri pada Senin, 3 Desember 2018. Pihaknya disebutkan terlibat dalam kasus penyuapan di Liga II Indonesia 2018.
Kali pertama, akhir November 2018, Hidayat disebutkan manajer Madura FC Januar Herwanto, pernah mencoba melakukan suap dengan meminta Madura FC mengalah dan memberikan kemenangan untuk PSS Sleman dalam laga tandang ke Stadion Maguwoharjo, Mei lalu. Tawaran suap itu dilakukan Hidayat melalui pesan singkat kepada Januar.
Sebelumnya, Nama Januar Hernanto viral usai membongkar boroknya kasta sepak bola Liga 2 Indonesia. Dalam acara Mata Najwa, Januar mengaku pernah diiming-imingi uang ratusan juta rupiah agar Madura FC mengalah kepada tuan rumah PSS Sleman.
Januar menolak. Timnya lantas membuktikan dengan kemenangan 2-1 atas PSS Sleman pada laga putaran pertama kompetisi Liga 2 Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo Sleman, 2 Mei.
Pasalnya Hidayatlah yang pernah mencoba melakukan suap dengan meminta Madura FC mengalah dan memberikan kemenangan untuk PSS Sleman dalam laga tandang ke Stadion Maguwoharjo, Mei lalu. Tawaran suap itu dilakukan Hidayat melalui pesan singkat kepada Januar.
(Baca juga: Jokdri Kembali Diperiksa Rabu)
Jakarta: Satuan Tugas Antimafia Bola terus bekerja. Teranyar satgas menetapkan mantan Exco PSSI Hidayat (H) sebagai tersangka.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Bigjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan Hidayat mengatur pertandingan Liga 2, antara PSS Sleman dengan Madura FC. Dia menyuap eks Manajer Madura FC Januar Hernanto.
"Perannya mengatur pertandingan PSS Sleman, agar selalu dimenangkan baik kandang maupun tandang melawan, Madura FC," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019.
Dia mengungkapkan, Hidayat menawarkan uang Rp100 juta kepada Januar. Uang suapaya Madura FC mengalah.
Hidayat juga mengancam akan membayar pemain Madura FC jika Januar menolak.
"Menawarkan sejumlah uang kepada saudara Januar yang nilainya Rp100 juta. Kalau tidak menuruti maka H juga sedikit agak mengancam, kalau tidak nurut dia sudah siapkan dana Rp150 juta dan akan beli pemain untuk menang," ungkap Dedi.
Hidayat merupakan tersangka pengaturan skor pertama di Liga 2. Pengungkapan kasus ini merupakan kunci untuk masuk pada kasus pengaturan skor lainnya pada Liga 2.
"Jadi Satgas mulai mengembangkan ini dari Liga 2, tak menutup kemungkinan hingga Liga 1," kata Dedi.
(Baca juga:
Mantan Anggota PSSI jadi Tersangka Pengaturan Skor)
Dedi mengungkapkan usai penetapan tersangka ini Hidayat akan segera dipanggil penyidik. Satgas akan menggali terkait dana yang digunakan Hidayat untuk menyuap.
"Rencananya Rabu besok akan dipanggil sebagai tersangka akan dimintai keteranganya. Satgas menganalisa aliran dana, sumbernya siapa, yang menerima siapa. Jadi di dalami lagi," pungkas Dedi.
Hidayat merupakan mantan anggota PSSI yang telah mengundurkan diri pada Senin, 3 Desember 2018. Pihaknya disebutkan terlibat dalam kasus penyuapan di Liga II Indonesia 2018.
Kali pertama, akhir November 2018, Hidayat disebutkan manajer Madura FC Januar Herwanto, pernah mencoba melakukan suap dengan meminta Madura FC mengalah dan memberikan kemenangan untuk PSS Sleman dalam laga tandang ke Stadion Maguwoharjo, Mei lalu. Tawaran suap itu dilakukan Hidayat melalui pesan singkat kepada Januar.
Sebelumnya, Nama Januar Hernanto viral usai membongkar boroknya kasta sepak bola Liga 2 Indonesia. Dalam acara Mata Najwa, Januar mengaku pernah diiming-imingi uang ratusan juta rupiah agar Madura FC mengalah kepada tuan rumah PSS Sleman.
Januar menolak. Timnya lantas membuktikan dengan kemenangan 2-1 atas PSS Sleman pada laga putaran pertama kompetisi Liga 2 Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo Sleman, 2 Mei.
Pasalnya Hidayatlah yang pernah mencoba melakukan suap dengan meminta Madura FC mengalah dan memberikan kemenangan untuk PSS Sleman dalam laga tandang ke Stadion Maguwoharjo, Mei lalu. Tawaran suap itu dilakukan Hidayat melalui pesan singkat kepada Januar.
(Baca juga:
Jokdri Kembali Diperiksa Rabu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)