Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah tiba di gedung KPK. mi
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah tiba di gedung KPK. mi

PDIP Tunggu Keputusan Resmi KPK Terkait Nasib Nurdin Abdullah

Anggi Tondi Martaon • 27 Februari 2021 15:33
Jakarta: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum mengambil sikap terkait proses hukum yang dihadapi Nurdin Abdullah. Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) itu terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
"Kita tunggu proses 1X24 jam yang dilakukan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), sebagaimana yang diatur di dalam UU (undang-undang) untuk menentukan status yang dibawa," kata politikus PDIP Trimedya Panjaitan saat dihubungi, Sabtu, 27 Februari 2021.
 
Anggota Komisi III DPR itu mengaku terkejut dengan kabar Nurdin tertangkap KPK. Sebab, suksesor Syahrul Yasin Limpo itu dinilai sebagai sosok yang berintegritas selama ini.

Integritas yang dilakukan Nurdin, yaitu mengadakan kantor perwakilan KPK di lingkungan Perkantoran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Hal itu dilakukan untuk membantu fungsi pencegahan.
 
"Jadi ya kita agak kaget juga dia kena OTT," ucap dia.
 
Meskipun begitu, kata dia, partai lambang banteng moncong putih itu menghormati proses hukum yang tengah berlangsung. Apalagi, Nurdin tidak melakukan perlawanan saat dijemput petugas.
 
"Soalnya dia pikir tidak ada melakukan suatu kesalahan, dia ikut saja," ujar dia.
 
Baca: Profil dan Sepak Terjak Nurdin Abdullah Sebelum Melenggang jadi Gubernur Sulsel
 
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menyebut Nurdin terjaring OTT. Operasi senyap itu dilakukan tengah malam.
 
'Iya benar (menangkap Gubernur Sulsel),' ujar Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar kepada Medcom.id, Sabtu, 27 Februari 2021.
 
Lili belum menjelaskan rasuah tersebut terkait dengan proyek apa. Begitu juga dengan jumlah orang yang ditangkap bersama Nurdin Abdullah.
 
Namun, dia memastikan KPK akan terus mengembangkan penyidikan OTT terhadap Nurdin Abdullah ini. "Biasanya kalau tertangkap tangan terkait suap baru setelahnya ada pengembangan," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan