Jakarta: Video dengan narasi terbongkarnya pengakuan seorang jaksa, AF, menerima suap dari kasus pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Rizieq Shihab viral di media sosial. Namun, Kejaksaan Agung (Kejagung) membantah kebenaran isi video itu.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezen Simanjuntak menegaskan video pengakuan itu tak ada kaitannya dengan kasus Rizieq. Video penangkapan AF oleh Tim Saber Pungli Kejagung merupakan peristiwa pada November 2016. Penangkapan terkait pemberian suap dalam penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi Penjualan Tanah Kas Desa di Desa Kali Mok, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
"Jadi video penangkapan oknum Jaksa AF tidak ada sama sekali kaitan dan hubungannya dengan proses sidang Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang saat ini sedang disidangkan," ujar Leonard dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 20 Maret 2021.
Leonard meminta masyarakat tidak menyebarluaskan video tersebut. Masyarakat juga diminta tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan berita bohong atau hoaks tentang video yang sedang beredar saat ini.
Baca: Kejagung: Hoaks Video Jaksa Disuap Dalam Kasus Rizieq Shihab
Pemberitaan soal penyuapan jaksa ini menjadi yang terpopuler di Kanal Nasional Medcom.id. Pembaca penasaran dengan fakta dari penyuapan tersebut.
Isu lainnya yang juga terpopuler di Kanal Nasional Medcom.id, yakni tentang protokol kegiatan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di daerah. AHY disebut memiliki protokol kegiatan sangat ketat. Bahkan, pimpinan dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan cabang (DPC) sulit bertemu AHY di luar acara resmi.
"Protokolernya melebihi protokoler presiden," kata juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program Newsmaker berjudul 'SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal' dikutip dari akun YouTube Medcom.id, Sabtu, 20 Maret 2021.
Menurut dia, kegiatan AHY di daerah hanya bersifat resmi. Acara santai jarang dilakukan oleh putra sulung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Dia tidak ikut kongko-kongko sembari ngopi bareng dengan pengurus DPD atau DPC.
"Itu (kongko-kongko) enggak ada dalam rumusnya AHY. Jadi hadir ke daerah, bahas acara, masuk kamar. Jadi enggak boleh lagi diganggu," ungkap dia.
Pemberitaan seputar vaksinasi covid-19 juga masih banyak diminati pembaca Kanal Nasional Medcom.id. Dokter Tirta Mandira Hudhi menyebut banyak masyarakat yang salah persepsi terhadap vaksin covid-19. Selama ini vaksin dianggap bisa membuat kebal dari covid-19.
Namun, Tirta mengibaratkan vaksinasi seperti mengenakan helm pengaman saat berkendara sepeda motor. "Memakai helm, tetap bisa jatuh, bisa cedera kepala, bisa luka-luka, bisa tabrakan, dan lain sebagainya. Memakai helm pengaman tidak berarti tidak bisa ngelanggar dan tidak bisa cedera," kata Tirta saat sosialisasi vaksinasi yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sleman di Kompleks Pemda Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 20 Maret 2021.
Baca: Dokter Tirta: Vaksinasi Covid-19 Ibarat Helm
Menurut dia, dengan divaksinasi, tidak berarti seseorang tidak akan tertular virus korona. Namun, selayaknya memakai helm, seseorang yang divaksinasi dipastikan tidak akan mengalami gejala yang parah ketika terjangkit covid-19.
Informasi seputar video hoaks penyuapan jaksa vaksinasi covid-19 akan terus diperbarui di Kanal Nasional Medcom.id. Klik di sini untuk mengetahui perkembangannya.
Jakarta: Video dengan narasi terbongkarnya pengakuan seorang jaksa, AF, menerima suap dari kasus pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Rizieq Shihab viral di media sosial. Namun, Kejaksaan Agung (
Kejagung) membantah kebenaran isi video itu.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezen Simanjuntak menegaskan video pengakuan itu tak ada kaitannya dengan kasus Rizieq. Video penangkapan AF oleh Tim Saber Pungli Kejagung merupakan peristiwa pada November 2016. Penangkapan terkait pemberian suap dalam penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi Penjualan Tanah Kas Desa di Desa Kali Mok, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
"Jadi video penangkapan oknum Jaksa AF tidak ada sama sekali kaitan dan hubungannya dengan proses sidang Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang saat ini sedang disidangkan," ujar Leonard dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 20 Maret 2021.
Leonard meminta masyarakat tidak menyebarluaskan video tersebut. Masyarakat juga diminta tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan
berita bohong atau hoaks tentang video yang sedang beredar saat ini.
Baca: Kejagung: Hoaks Video Jaksa Disuap Dalam Kasus Rizieq Shihab
Pemberitaan soal penyuapan jaksa ini menjadi yang terpopuler di
Kanal Nasional Medcom.id. Pembaca penasaran dengan fakta dari penyuapan tersebut.
Isu lainnya yang juga terpopuler di
Kanal Nasional Medcom.id, yakni tentang protokol kegiatan Ketua Umum
Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di daerah. AHY disebut memiliki protokol kegiatan sangat ketat. Bahkan, pimpinan dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan cabang (DPC) sulit bertemu AHY di luar acara resmi.
"Protokolernya melebihi protokoler presiden," kata juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program Newsmaker berjudul 'SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal' dikutip dari akun
YouTube Medcom.id, Sabtu, 20 Maret 2021.
Menurut dia, kegiatan AHY di daerah hanya bersifat resmi. Acara santai jarang dilakukan oleh putra sulung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Dia tidak ikut kongko-kongko sembari ngopi bareng dengan pengurus DPD atau DPC.
"Itu (kongko-kongko) enggak ada dalam rumusnya AHY. Jadi hadir ke daerah, bahas acara, masuk kamar. Jadi enggak boleh lagi diganggu," ungkap dia.
Pemberitaan seputar vaksinasi covid-19 juga masih banyak diminati pembaca
Kanal Nasional Medcom.id. Dokter Tirta Mandira Hudhi menyebut banyak masyarakat yang salah persepsi terhadap
vaksin covid-19. Selama ini vaksin dianggap bisa membuat kebal dari covid-19.
Namun, Tirta mengibaratkan vaksinasi seperti mengenakan helm pengaman saat berkendara sepeda motor. "Memakai helm, tetap bisa jatuh, bisa cedera kepala, bisa luka-luka, bisa tabrakan, dan lain sebagainya. Memakai helm pengaman tidak berarti tidak bisa ngelanggar dan tidak bisa cedera," kata Tirta saat sosialisasi vaksinasi yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sleman di Kompleks Pemda Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 20 Maret 2021.
Baca: Dokter Tirta: Vaksinasi Covid-19 Ibarat Helm
Menurut dia, dengan divaksinasi, tidak berarti seseorang tidak akan tertular virus korona. Namun, selayaknya memakai helm, seseorang yang divaksinasi dipastikan tidak akan mengalami gejala yang parah ketika terjangkit covid-19.
Informasi seputar video hoaks penyuapan jaksa vaksinasi covid-19 akan terus diperbarui di
Kanal Nasional Medcom.id. Klik
di sini untuk mengetahui perkembangannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)