Jakarta: Dokter Tirta Mandira Hudhi mengingatkan banyak yang salah persepsi terhadap vaksin covid-19 yang dianggap bisa membuat kebal dari virus korona. Dia mengibaratkan vaksinasi seperti mengenakan helm pengaman saat berkendara sepeda motor.
"Memakai helm, tetap bisa jatuh, bica cedera kepala, bisa luka-luka, bisa tabrakan, dan lain sebagainya. Memakai helm pengaman tidak berarti tidak bisa ngglangsar dan tidak bisa cedera," kata Tirta saat sosialisasi vaksinasi yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sleman di Kompleks Pemda Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 20 Maret 2021.
Menurut dia, dengan divaksinasi, tidak berarti seseorang tidak akan tertular virus korona. Namun, selayaknya memakai helm, seseorang yang divaksinasi dipastikan tidak akan mengalami gejala yang parah ketika terjangkit covid-19.
"Mereka yang sudah divaksinasi juga tetap bisa terpapar. Namun dipastikan tidak seberat mereka yang tidak divaksin," jelas influencer jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Baca: Menemukan Pola, Muhadjir Yakin Target 1 Juta Vaksinasi Sehari Tercapai
Di sisi lain, penerima vaksin covid-19 dosis pertama bertambah 165.885 orang per 20 Maret 2021. Total 5.124.948 orang telah menjalani vaksinasi covid-19 dosis pertama.
"Sementara itu, 2.221.200 orang telah menjalani vaksinasi kedua, atau bertambah 152.800 orang," tulis data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Sebanyak 12,70 persen dari total 40.349.051 orang target sasaran vaksinasi tahap I dan tahap II telah mendapatkan dosis pertama. Penerima vaksinasi dosis kedua baru 5,50 persen.
Jakarta: Dokter Tirta Mandira Hudhi mengingatkan banyak yang salah persepsi terhadap vaksin covid-19 yang dianggap bisa membuat kebal dari virus korona. Dia mengibaratkan vaksinasi seperti mengenakan helm pengaman saat berkendara sepeda motor.
"Memakai helm, tetap bisa jatuh, bica cedera kepala, bisa luka-luka, bisa tabrakan, dan lain sebagainya. Memakai helm pengaman tidak berarti tidak bisa
ngglangsar dan tidak bisa cedera," kata Tirta saat sosialisasi vaksinasi yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sleman di Kompleks Pemda Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 20 Maret 2021.
Menurut dia, dengan divaksinasi, tidak berarti seseorang tidak akan tertular virus korona. Namun, selayaknya memakai helm, seseorang yang divaksinasi dipastikan tidak akan mengalami gejala yang parah ketika terjangkit covid-19.
"Mereka yang sudah divaksinasi juga tetap bisa terpapar. Namun dipastikan tidak seberat mereka yang tidak divaksin," jelas
influencer jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Baca:
Menemukan Pola, Muhadjir Yakin Target 1 Juta Vaksinasi Sehari Tercapai
Di sisi lain, penerima vaksin covid-19 dosis pertama bertambah 165.885 orang per 20 Maret 2021. Total 5.124.948 orang telah menjalani vaksinasi covid-19 dosis pertama.
"Sementara itu, 2.221.200 orang telah menjalani vaksinasi kedua, atau bertambah 152.800 orang," tulis data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Sebanyak 12,70 persen dari total 40.349.051 orang target sasaran vaksinasi tahap I dan tahap II telah mendapatkan dosis pertama. Penerima vaksinasi dosis kedua baru 5,50 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)