medcom.id, Jakarta: Cerita terpidana mati Freddy Budiman yang dikutip dan disebarkan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar langsung direspons Polri. Pasalnya, Haris menyebut Freddy mengaku memberikan uang miliaran rupiah kepada anggota Polri.
Uang itu dimaksudkan sebagai pelicin agar Freddy yang dieksekusi Jumat 29 Juli dini hari itu bisa memasukkan narkoba ke Tanah Air dari Tiongkok. Tidak hanya kepada oknum Polri, uang suap juga diberikan kepada oknum di Badan Narkotika Nasional.
(Baca: Haris Azhar Ungkap Freddy Budiman Beri Upeti BNN Rp450 Miliar)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan, dirinya langsung mengutus Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar untuk bertemu Haris. "Kami ingin tahu info tepatnya seperti apa. Ada kah nama jelas dan buktinya," kata Tito di Jakarta, Jumat (29/7).
Menurut Tito, pihaknya tidak bisa langsung memulai penyelidikan tanpa terlebih dahulu melakukan verifikasi. Terlebih cerita Freddy yang dilontarkan oleh Haris baru sekadar informasi dan butuh bukti pendukung. "Kesaksiannya Pak Haris dari mendengar orang lain," katanya.
(Baca: Komisi III Bakal Dalami Upeti Freddy kepada BNN)
Namun, Tito juga memastikan jika informasi yang disampaikan Haris benar, pihaknya pasti akan menindaklanjutinya dengan melakukan rapat analisis dan evaluasi. Sebaliknya, jika informasi itu tidak valid, ada dugaan itu hanya lah cara untuk menunda eksekusi mati Freddy. "Trik seperti itu sering kita temui," tandas Tito.
medcom.id, Jakarta: Cerita terpidana mati Freddy Budiman yang dikutip dan disebarkan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar langsung direspons Polri. Pasalnya, Haris menyebut Freddy mengaku memberikan uang miliaran rupiah kepada anggota Polri.
Uang itu dimaksudkan sebagai pelicin agar Freddy yang dieksekusi Jumat 29 Juli dini hari itu bisa memasukkan narkoba ke Tanah Air dari Tiongkok. Tidak hanya kepada oknum Polri, uang suap juga diberikan kepada oknum di Badan Narkotika Nasional.
(
Baca: Haris Azhar Ungkap Freddy Budiman Beri Upeti BNN Rp450 Miliar)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan, dirinya langsung mengutus Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar untuk bertemu Haris. "Kami ingin tahu info tepatnya seperti apa. Ada kah nama jelas dan buktinya," kata Tito di Jakarta, Jumat (29/7).
Menurut Tito, pihaknya tidak bisa langsung memulai penyelidikan tanpa terlebih dahulu melakukan verifikasi. Terlebih cerita Freddy yang dilontarkan oleh Haris baru sekadar informasi dan butuh bukti pendukung. "Kesaksiannya Pak Haris dari mendengar orang lain," katanya.
(
Baca: Komisi III Bakal Dalami Upeti Freddy kepada BNN)
Namun, Tito juga memastikan jika informasi yang disampaikan Haris benar, pihaknya pasti akan menindaklanjutinya dengan melakukan rapat analisis dan evaluasi. Sebaliknya, jika informasi itu tidak valid, ada dugaan itu hanya lah cara untuk menunda eksekusi mati Freddy. "Trik seperti itu sering kita temui," tandas Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)