Jakarta: Buronan Badan Narkotika Nasional (BNN), yakni Samsul Anwar alias Awank pekerja di diskotek MG Internasional Club, Jakarta Barat, dikabarkan menyerahkan diri. Awank diketahui bertindak sebagai koordinator lapangan dari peredaran narkoba di kawasan tersebut.
"Iya benar, menyerahkan diri," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari melalui pesan singkat, Rabu 20 Desember 2017.
Lebih lanjut, kata Arman, saat ini Awank tengah dalam perjalanan menuju markas BNN, Cawang, Jakarta Timur. Menurut Arman, kini tinggal satu orang lagi yang diburu. Dia adalah Agung Ashari alias Rudy, pemilik klub.
Baca juga: Buwas: Diskotek MG International Sudah Lama Dideteksi
BNN telah menetapkan lima pegawai diskotek sebagai tersangka yakni Wastam, 43, Ferdiansyah, 23, Desi Wahyudi, 40, Mislah, 45, dan manager diskotek, Fadly. Masing-masing dari mereka ada yang berperan sebagai kapten hingga kurir.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) mengatakan pabrik sabu merangkap diskotek di MG Internasional, Jakarta Barat sudah lama diendus aparat. Pabrik sabu ini diketahui telah berjalan dua setengah tahun.
"Kasus ini lama kita deteksi. Kita bisa memastikan kemarin. Kita gerebek ternyata itu dibuatkan pabrik di lantai 4," tegas dia.
Jakarta: Buronan Badan Narkotika Nasional (BNN), yakni Samsul Anwar alias Awank pekerja di diskotek MG Internasional Club, Jakarta Barat, dikabarkan menyerahkan diri. Awank diketahui bertindak sebagai koordinator lapangan dari peredaran narkoba di kawasan tersebut.
"Iya benar, menyerahkan diri," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari melalui pesan singkat, Rabu 20 Desember 2017.
Lebih lanjut, kata Arman, saat ini Awank tengah dalam perjalanan menuju markas BNN, Cawang, Jakarta Timur. Menurut Arman, kini tinggal satu orang lagi yang diburu. Dia adalah Agung Ashari alias Rudy, pemilik klub.
Baca juga: Buwas: Diskotek MG International Sudah Lama Dideteksi
BNN telah menetapkan lima pegawai diskotek sebagai tersangka yakni Wastam, 43, Ferdiansyah, 23, Desi Wahyudi, 40, Mislah, 45, dan manager diskotek, Fadly. Masing-masing dari mereka ada yang berperan sebagai kapten hingga kurir.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) mengatakan pabrik sabu merangkap diskotek di MG Internasional, Jakarta Barat sudah lama diendus aparat. Pabrik sabu ini diketahui telah berjalan dua setengah tahun.
"Kasus ini lama kita deteksi. Kita bisa memastikan kemarin. Kita gerebek ternyata itu dibuatkan pabrik di lantai 4," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(CIT)