Jakarta: Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan Polda Jatim masih menyelidiki ambruknya atap SDN Gentong Pasuruan. Sejumlah saksi diperiksa.
"Kemarin sudah memeriksa beberapa saksi dari mulai bupati, pimpinan proyek, pengawas proyek, beberapa saksi pihak sekolah, pihak masyarakat," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 8 November 2019.
Dedi menambahkan Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi berkerja sama dengan sejumlah saksi ahli.
"Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab utama kenapa bangunan tersebut roboh," kata dia.
Tim labfor juga masih mendalami fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Ini penting agar diketahui penyebab utama runtuhnya bangunan sekolah yang baru selesai dibangun 2 tahun lalu itu.
"Ya nanti akan didalami dulu, apakah ada pelangggaran pidananya nanti tentunya akan diproses lebih lanjut oleh Polda Jawa Timur," tutur dia.
Empat bangunan ruang kelas di SDN Gentong, Kota Pasuruan runtuh saat kegiatan belajar mengajar, Selasa, 5 November 2019, sekitar pukul 08.30 WIB. Belasan siswa menjadi korban.
Dua siswa dan satu pengajar dilaporkan meninggal, sedangkan puluhan pelajar lain mengalami luka-luka. Korban mendapat perawatan medis di RSUD dr Soedarsono Pasuruan.
Jakarta: Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan Polda Jatim masih
menyelidiki ambruknya atap SDN Gentong Pasuruan. Sejumlah saksi diperiksa.
"Kemarin sudah memeriksa beberapa saksi dari mulai bupati, pimpinan proyek, pengawas proyek, beberapa saksi pihak sekolah, pihak masyarakat," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 8 November 2019.
Dedi menambahkan Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi berkerja sama dengan sejumlah saksi ahli.
"Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab utama kenapa bangunan tersebut roboh," kata dia.
Tim labfor juga masih mendalami fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Ini penting agar diketahui penyebab utama runtuhnya bangunan sekolah yang baru selesai dibangun 2 tahun lalu itu.
"Ya nanti akan didalami dulu, apakah ada pelangggaran pidananya nanti tentunya akan diproses lebih lanjut oleh Polda Jawa Timur," tutur dia.
Empat bangunan ruang kelas di SDN Gentong, Kota Pasuruan runtuh saat kegiatan belajar mengajar, Selasa, 5 November 2019, sekitar pukul 08.30 WIB. Belasan siswa menjadi korban.
Dua siswa dan satu pengajar dilaporkan meninggal, sedangkan puluhan pelajar lain mengalami luka-luka. Korban mendapat perawatan medis di RSUD dr Soedarsono Pasuruan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)