Direktur Eksekutif Amnesti Internasional Usman Hamid. MI/ANDRI WIDIYANTO
Direktur Eksekutif Amnesti Internasional Usman Hamid. MI/ANDRI WIDIYANTO

Amnesty: Represi Aparat Negara Terhadap Kritik Pemerintah Menghambat Reformasi

Imanuel R Matatula • 21 Mei 2023 01:59
Jakarta: Data Amnesty International Indonesia menunjukan kurang lebih ada 127 pembela hak asasi manusia (HAM) mengalami serangan sepanjang Januari hingga Mei 2023. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan represi yang dilakukan aparat negara dapat menghambat reformasi yang selama ini diinginkan.
 
"Era Reformasi membawa harapan baru akan keterbukaan, kebebasan, dan keadilan. Namun, harapan itu padam jika aparat negara terus merepresi protes dan kritik terhadap pemerintah dengan menggunakan dalil-dalil pembangunan, keamanan dan ketertiban politik demi investasi, sebuah pola kebijakan di era orde baru yang seharusnya ditinggalkan sejak 25 tahun lalu,” kata Usman dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Mei 2023.
 
Usman menjelaskan serangan yang dilakukan kepada pembela HAM di Tanah Air antara lain kriminalisasi oleh polisi, penangkapan,  percobaan pembunuhan, intimidasi, dan serangan fisik yang menimpa jurnalis, mahasiswa, pegiat hak masyarakat adat, dan aktivis yang kritis.

Menurut laporan Amnesty berjudul “Meredam Suara, Membungkam Kritik: Tergerusnya Kebebasan Sipil di Indonesia,” terdapat 328 kasus dugaan serangan fisik dan digital dengan setidaknya 834 korban dalam periode Januari 2019 hingga Mei 2022.
Baca: 25 Tahun Reformasi, Pemerintah Maunya Apa?

Lebih lanjut, Usman mengatakan, serangan tersebut banyak dilakukan aktor negara. Salah satunya didominasi aparat kepolisian yang seharusnya berperan sebagai penegak hukum, melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat.
 
“Masyarakat berhak mempertanyakan komitmen negara, terutama pemerintah atas janji dan kewajibannya melaksanakan agenda reformasi," jelas Usman.
 
Dia mempertanyakan,"Apa negara masih berpegang teguh pada cita-cita reformasi? Apa negara telah serius mereformasi undang-undang, kebijakan, dan kelembagaan sektor keamanan yang lebih menghormati hak asasi? Kita tanyakan pada korban yang masih menuntut, kita tanyakan pada mereka yang bersuara kritis. Jangan-jangan negara sengaja lupa demi ambisi pembangunan ekonomi dan stabilitas politik keamanan.”
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan