Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R Ahmad Nurwakhid. Branda Antara
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R Ahmad Nurwakhid. Branda Antara

BNPT dan Densus 88 Berkoordinasi Tentukan Konstruksi Hukum Kasus ACT

Siti Yona Hukmana • 06 Juli 2022 07:45

 
ACT menjadi trending topik di media sosial Twitter. Ada 11,5 ribu cuitan terkait Aksi Cepat Tanggap. Salah satu akun mencuit terkait dugaan dana umat di ACT mengalir ke pelaku terorisme di Suriah.
 
"Ini salah satu bukti Aksi Cepat Tanggap mendukung separatis Syria. Tanggap terhadap isu-isu agama untuk mencari donasi ke masyarakat lugu. ACT ini juga diendorse oleh artis-artis papan atas. Mungkin artis2 itu juga dapat bagian. @PPATK mesti mengusut ini, jangan-jangan juga mendukung terorisme?!!," cuit @HusinShihab.

PPATK angkat suara terkait hal tersebut. PPATK mengaku telah mendalami aliran dana ACT. Dana umat di yayasan tersebut mengalir ke dompet para petinggi ACT dan aktivitas terlarang, seperti terorisme.
 
"Transaksi mengindikasikan demikian (mengalir ke kelompok teroris), namun perlu pendalaman oleh penegak hukum terkait," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi, Senin, 4 Juli 2022
 
ACT mengakui pihaknya mengambil lebih dari 12,5 persen donasi sebagai dana operasional lembaga. Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 8 Tahun 2011, amil zakat hanya boleh menerima 1/8 atau sekitar 12,5 persen dari hasil yang diterima.
 
Presiden ACT Ibnu Khajar memastikan pihaknya merujuk aturan syariat Islam itu untuk menggunakan uang donasi sebagai sumber pendanaan operasional. Namun, ACT bukan lembaga zakat, sehingga dana operasional yang diambil bisa mencapai 13,5 persen atau lebih.
 
"ACT bagaimana bisa mengambil 13,5 persen, sebagai amil zakat 12,5 persen. Kenapa lebih? (Karena) ACT bukan lembaga zakat," kata Ibnu dalam konferensi pers di kantor ACT, Jakarta Selatan, Senin, 4 Juli 2022.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan