Jakarta: Polda Metro Jaya tak kunjung membuka kasus pengeroyokan prajurit Brimob dan Kopassus di Bar Obama Fans Club, Jalan Falatehan 1 Nomor 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 18 April 2021. Polisi diharap transparan terkait kasus ini.
"Asumsi kita jadi apakah ada kekuatan tertentu sehingga polisi tidak bisa terbuka terkait itu. Apakah ada kekuatan yang tidak bisa membuat transparan," kata pengamat kepolisian Bambang Rukminto kepada Medcom.id, Rabu, 21 April 2021.
Bambang tidak bisa menjawab dugaan kekuatan tertentu itu terdapat pada personal atau lembaga, baik internal Polri-TNI atau eksternal. Hal itu hanya bisa dijawab kepolisian yang memiliki kewenangan sebagai pelaksana keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta penegakan hukum.
Baca: Masyarakat Diminta Tak Takut Bersaksi Soal Pengeroyokan Anggota Brimob dan Kopassus
Menurut dia, pengusutan selama tiga hari terakhir cukup untuk mengetahui kasus yang terjadi di tempat umum itu. Korps Bhayangkara diharap bisa memberikan keterangan awal terkait peristiwa ini.
"Saksi-saksi ada, mengapa sampai sekarang tidak membukanya ke publik?" ujar Bambang.
Dia menilai kepolisian terkesan menutup-nutupi kasus tersebut. Hal ini menyebabkan munculnya persepsi negatif di tengah masyarakat.
"Kalau anggota yang dikeroyok sampai meninggal saja dibiarkan kasusnya, apalagi masyarakat sipil biasa. Apakah sudah begitu murahnya nyawa di negeri ini di mata kepolisian?" ungkap dia.
Bambang mendorong polisi untuk terang-terangan dalam mengusut kasus itu. Hal ini sesuai jargon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yakni prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (presisi).
"Transparansi berkeadilan dalam jargon presisi itu tentunya harus diupayakan dengan kerja keras, bukan hiasan dinding bukan?" ucap dia.
Anggota Brimob Polri tewas, sedangkan prajurit Kopassus TNI Angkatan Darat luka berat di bagian tengkorak akibat dikeroyok di depan Bar Obama Fans Club. Mereka dianiaya orang tak dikenal.
Bercak darah dan beling pecahan botol kaca berserakan di depan bar itu. Tempat hiburan malam itu telah dipasangi garis polisi. Sebanyak enam saksi diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus ini.
Jakarta:
Polda Metro Jaya tak kunjung membuka kasus
pengeroyokan prajurit Brimob dan Kopassus di Bar Obama Fans Club, Jalan Falatehan 1 Nomor 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 18 April 2021. Polisi diharap transparan terkait kasus ini.
"Asumsi kita jadi apakah ada kekuatan tertentu sehingga polisi tidak bisa terbuka terkait itu. Apakah ada kekuatan yang tidak bisa membuat transparan," kata pengamat kepolisian Bambang Rukminto kepada
Medcom.id, Rabu, 21 April 2021.
Bambang tidak bisa menjawab dugaan kekuatan tertentu itu terdapat pada personal atau lembaga, baik internal Polri-TNI atau eksternal. Hal itu hanya bisa dijawab kepolisian yang memiliki kewenangan sebagai pelaksana keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta penegakan hukum.
Baca:
Masyarakat Diminta Tak Takut Bersaksi Soal Pengeroyokan Anggota Brimob dan Kopassus
Menurut dia, pengusutan selama tiga hari terakhir cukup untuk mengetahui kasus yang terjadi di tempat umum itu. Korps Bhayangkara diharap bisa memberikan keterangan awal terkait peristiwa ini.
"Saksi-saksi ada, mengapa sampai sekarang tidak membukanya ke publik?" ujar Bambang.
Dia menilai kepolisian terkesan menutup-nutupi kasus tersebut. Hal ini menyebabkan munculnya persepsi negatif di tengah masyarakat.
"Kalau anggota yang dikeroyok sampai meninggal saja dibiarkan kasusnya, apalagi masyarakat sipil biasa. Apakah sudah begitu murahnya nyawa di negeri ini di mata kepolisian?" ungkap dia.
Bambang mendorong polisi untuk terang-terangan dalam mengusut kasus itu. Hal ini sesuai jargon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yakni prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (presisi).
"Transparansi berkeadilan dalam jargon presisi itu tentunya harus diupayakan dengan kerja keras, bukan hiasan dinding bukan?" ucap dia.
Anggota Brimob Polri tewas, sedangkan prajurit Kopassus TNI Angkatan Darat luka berat di bagian tengkorak akibat dikeroyok di depan Bar Obama Fans Club. Mereka dianiaya orang tak dikenal.
Bercak darah dan beling pecahan botol kaca berserakan di depan bar itu. Tempat hiburan malam itu telah dipasangi garis polisi. Sebanyak enam saksi diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)