Jakarta: Panita Seleksi (Pansel) Komisi Yudisial (KY) menggelar tahapan wawancara terbuka pemilihan kandidat. Enam dari 18 calon anggota KY menjalani wawancara yang dapat disaksikan masyarakat secara daring, Selasa, 22 September 2020.
Ketua Pansel KY Maruarar Siahaan menjelaskan proses wawancara digelar secara bertahap hingga Kamis, 24 September 2020. Per hari terdapat enam calon 'pengawas hakim' yang 'disidang'.
"Rata-rata dari (calon anggota KY) bisa bersaing, kita belum bisa umumkan sekarang," ujar Maruarar kepada Medcom.id, Selasa, 22 September 2020.
Setelah seluruh proses wawancara selesai, pansel menilai para kandidat. Pansel akan menyerahkan calon anggota KY terbaik kepada Presiden Joko Widodo.
"Kita evaluasi secara rata-rata capaian di tiap tahap (seleksi) kita bagi yang paling tinggi (skornya) kita setor ke Presiden," jelas dia.
Jumlah calon anggota KY yang akan diserahkan ke Presiden Jokowi kurang lebih 10 orang. Nama tersebut akan diserahkan ke DPR untuk ditelaah lebih lanjut.
"(Seharusnya) tujuh calon anggota, tapi pengalaman ada satu-dua ditolak oleh DPR. Kita berharap muncul lagi (anggota KY) yang lebih baik, yang bagus," imbuh ida.
Sementara itu, anggota Pansel KY Harkristuti Harkrisnowo tengah mempelajari seluruh kompetensi dari kandidat yang telah diwawancara. Dia menekankan para calon harus memenuhi persyaratan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang KY.
Enam calon anggota KY dicecar seputar pandangannya dalam melihat kinerja KY sejauh ini. Mereka diminta menilai koordinasi KY dengan Mahakmah Agung (MA).
Para calon berhadapan dengan Pansel KY yang diisi pakar hukum mumpuni. Mereka yakni mantan hakim konstitusi Maruarar Siahaan, eks hakim konstitusi I Dewa Gede Palguna, Guru Besar Hukum Universitas Indonesia (UI) Harkristuti Harkrisnowo, Guru Besar Hukum Universitas Gajah Mada Edward Omar Sharif Hiariej, dan pendiri Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera Ahmad Fikri Assegaf.
Baca: 55 Calon Anggota KY Jalani Uji Publik Secara Daring
Sementara itu, enam calon anggota diwawancara Selasa siang di antaranya Ade Maman Suherman, Benediktus Hestu Cipto Handoyo, dan Mukti Fajar Nur Dewata. Mereka seluruhnya berprofesi dosen. Selain itu, ada mantan hakim ad hoc Ahmad Drajad, jaksa Wisnu Baroto, dan notaris I Made Pria Dharsana.
Pada Rabu, 23 September 2020, calon anggota KY yang diwawancara yakni Amzulian Rifai, Binsar M Gultom, Binziad Kadafi, JM Muslimin, Joko Sasmito, dan Junior B Gregorius. Pada 24 September 2020, calon anggota KY yang diwawancara ialah M Taufiq HZ, Siti Nurdjanah, Sukma Violetta, Syamsuddin Radjab, Totok Wintarto, dan Vera Wheni Setijawati.
Jakarta: Panita Seleksi (Pansel) Komisi Yudisial (KY) menggelar tahapan wawancara terbuka pemilihan kandidat. Enam dari 18 calon anggota KY menjalani wawancara yang dapat disaksikan masyarakat secara daring, Selasa, 22 September 2020.
Ketua Pansel KY Maruarar Siahaan menjelaskan proses wawancara digelar secara bertahap hingga Kamis, 24 September 2020. Per hari terdapat enam calon 'pengawas hakim' yang 'disidang'.
"Rata-rata dari (calon anggota KY) bisa bersaing, kita belum bisa umumkan sekarang," ujar Maruarar kepada
Medcom.id, Selasa, 22 September 2020.
Setelah seluruh proses wawancara selesai, pansel menilai para kandidat. Pansel akan menyerahkan calon anggota KY terbaik kepada Presiden Joko Widodo.
"Kita evaluasi secara rata-rata capaian di tiap tahap (seleksi) kita bagi yang paling tinggi (skornya) kita setor ke Presiden," jelas dia.
Jumlah calon anggota KY yang akan diserahkan ke Presiden Jokowi kurang lebih 10 orang. Nama tersebut akan diserahkan ke DPR untuk ditelaah lebih lanjut.
"(Seharusnya) tujuh calon anggota, tapi pengalaman ada satu-dua ditolak oleh DPR. Kita berharap muncul lagi (anggota KY) yang lebih baik, yang bagus," imbuh ida.
Sementara itu, anggota Pansel KY Harkristuti Harkrisnowo tengah mempelajari seluruh kompetensi dari kandidat yang telah diwawancara. Dia menekankan para calon harus memenuhi persyaratan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang KY.
Enam calon anggota KY dicecar seputar pandangannya dalam melihat kinerja KY sejauh ini. Mereka diminta menilai koordinasi KY dengan Mahakmah Agung (MA).
Para calon berhadapan dengan Pansel
KY yang diisi pakar hukum mumpuni. Mereka yakni mantan hakim konstitusi Maruarar Siahaan, eks hakim konstitusi I Dewa Gede Palguna, Guru Besar Hukum Universitas Indonesia (UI) Harkristuti Harkrisnowo, Guru Besar Hukum Universitas Gajah Mada Edward Omar Sharif Hiariej, dan pendiri Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera Ahmad Fikri Assegaf.
Baca:
55 Calon Anggota KY Jalani Uji Publik Secara Daring
Sementara itu, enam calon anggota diwawancara Selasa siang di antaranya Ade Maman Suherman, Benediktus Hestu Cipto Handoyo, dan Mukti Fajar Nur Dewata. Mereka seluruhnya berprofesi dosen. Selain itu, ada mantan hakim ad hoc Ahmad Drajad, jaksa Wisnu Baroto, dan notaris I Made Pria Dharsana.
Pada Rabu, 23 September 2020, calon anggota KY yang diwawancara yakni Amzulian Rifai, Binsar M Gultom, Binziad Kadafi, JM Muslimin, Joko Sasmito, dan Junior B Gregorius. Pada 24 September 2020, calon anggota KY yang diwawancara ialah M Taufiq HZ, Siti Nurdjanah, Sukma Violetta, Syamsuddin Radjab, Totok Wintarto, dan Vera Wheni Setijawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
