Jakarta: Mantan pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Supriyono mengaku pernah menerima uang Rp50 juta. Uang itu, menurut Supriyono, diberikan oleh Bendahara KONI Johnny E Awuy sebagai tunjangan hari raya (THR).
Hal itu diungkapkan Supriyono dalam sidang lanjutan kasus suap dana hibah KONI. Ia dihadirkan sebagai saksi untuk mantan Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy yang duduk sebagai terdakwa.
"Iya memang THR itu untuk saya. Tapi saya bagi-bagi rata ke bawahan saya, ada sekitar 30 orang," kata Supriyono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 4 April 2019.
Supriyono selaku mantan Bendahara Pengeluaran Pembantu itu mengaku jika perbuatannya menerima uang itu dilarang. Namun ia tetap mengambilnya.
Dalam persidangan, jaksa juga sempat mengonfirmasi siapa saja yang mendapat THR dari KONI. Namun, Supriyono mengaku tidak mengetahui pasti.
"Saya tidak mau menduga-duga. Kalau saya langsung dari Pak Johny (Bendahara KONI). Tapi kalau saya saja dapat, yang lain pasti dapat," paparnya.
Baca: Eks Pejabat Kemenpora Beli Fortuner Menggunakan Uang KONI
Hamidy bersama Bendahara Umum KONI Johnny E Awuy sebelumnya didakwa memberikan hadiah berupa satu unit Mobil Fortuner VRZ TRD warna hitam metalik dengan nomor polisi B 1749 ZJB kepada Mulyana. Selain itu, Mulyana turut menerima uang sejumlah Rp300 juta.
Selain itu, Hamidy juga memberikan satu kartu ATM Debit BNI dengan saldo senilai Rp100 juta dan satu unit handphone merek Samsung Galaxy Note 9 ke Mulyana. Tidak hanya itu, Hamidy juga turut berperan memberikan hadiah kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Kemenpora Adhi Purnomo dan staf Kemenpora Eko Triyanto berupa uang Rp215 juta.
Pemberian hadiah tersebut diberikan dengan maksud supaya Mulyana dan Adhi membantu mempercepat proses persetujuan dan pencairan bantuan dana hibah yang diajukan KONI pusat kepada Kemenpora tahun kegiatan 2018.
Baca: Sekjen KONI Disebut Siapkan Duit Suap Buat Menpora
Jakarta: Mantan pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Supriyono mengaku pernah menerima uang Rp50 juta. Uang itu, menurut Supriyono, diberikan oleh Bendahara KONI Johnny E Awuy sebagai tunjangan hari raya (THR).
Hal itu diungkapkan Supriyono dalam sidang lanjutan kasus suap dana hibah KONI. Ia dihadirkan sebagai saksi untuk mantan Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy yang duduk sebagai terdakwa.
"Iya memang THR itu untuk saya. Tapi saya bagi-bagi rata ke bawahan saya, ada sekitar 30 orang," kata Supriyono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 4 April 2019.
Supriyono selaku mantan Bendahara Pengeluaran Pembantu itu mengaku jika perbuatannya menerima uang itu dilarang. Namun ia tetap mengambilnya.
Dalam persidangan, jaksa juga sempat mengonfirmasi siapa saja yang mendapat THR dari KONI. Namun, Supriyono mengaku tidak mengetahui pasti.
"Saya tidak mau menduga-duga. Kalau saya langsung dari Pak Johny (Bendahara KONI). Tapi kalau saya saja dapat, yang lain pasti dapat," paparnya.
Baca: Eks Pejabat Kemenpora Beli Fortuner Menggunakan Uang KONI
Hamidy bersama Bendahara Umum KONI Johnny E Awuy sebelumnya didakwa memberikan hadiah berupa satu unit Mobil Fortuner VRZ TRD warna hitam metalik dengan nomor polisi B 1749 ZJB kepada Mulyana. Selain itu, Mulyana turut menerima uang sejumlah Rp300 juta.
Selain itu, Hamidy juga memberikan satu kartu ATM Debit BNI dengan saldo senilai Rp100 juta dan satu unit handphone merek Samsung Galaxy Note 9 ke Mulyana. Tidak hanya itu, Hamidy juga turut berperan memberikan hadiah kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Kemenpora Adhi Purnomo dan staf Kemenpora Eko Triyanto berupa uang Rp215 juta.
Pemberian hadiah tersebut diberikan dengan maksud supaya Mulyana dan Adhi membantu mempercepat proses persetujuan dan pencairan bantuan dana hibah yang diajukan KONI pusat kepada Kemenpora tahun kegiatan 2018.
Baca: Sekjen KONI Disebut Siapkan Duit Suap Buat Menpora Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
