Jakarta: Narapidana asal Tiongkok yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten, Cai Changpan alias Cai Ji Fan, sempat mengajak rekan satu selnya ikut melarikan diri. Namun, rekannya menolak.
"Dia (rekan satu kamar) tak mau terlibat dan tak mau ikut," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Oktober 2020.
Menurut dia, rekan satu selnya itu tahu persis upaya kabur Cai Changpan. Berdasarkan keterangannya, polisi mendapat fakta Cai Changpan berupaya melubangi tanah selama delapan bulan.
"Bahkan handphone-nya (teman satu sel) dibawa (oleh Cai Changpan)," ujar Yusri.
Rekan satu sel Cai Changpan, kata Yusri, juga menyebut operasi penggalian tanah berlangsung hampir setiap hari. Cai Changpan menggali sejak pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.
"Dia (Cai Changpan) geser tempat tidur baru dilubangi, setelah itu tutup lagi selama delapan bulan," terang Yusri.
Baca: Petugas Lapas Tidur Saat Cai Changpan Kabur
Terpidana hukuman mati itu kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada Senin malam, 14 September 2020. Cai Changpan melarikan diri dengan melubangi kamar tahanan sampai gorong-gorong di belakang lapas.
Lubang sepanjang 30 meter itu dibuat selama delapan bulan. Bandar narkoba itu menggali lubang menggunakan alat dari lokasi pembangunan dapur di lapas. Saat Cai Changpan kabur, petugas tertidur.
"Dia (Cai Changpan) geser tempat tidur baru dilubangi, setelah itu tutup lagi selama delapan bulan," terang Yusri.
Baca:
Petugas Lapas Tidur Saat Cai Changpan Kabur
Terpidana hukuman mati itu
kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada Senin malam, 14 September 2020. Cai Changpan melarikan diri dengan melubangi kamar tahanan sampai gorong-gorong di belakang lapas.
Lubang sepanjang 30 meter itu dibuat selama delapan bulan. Bandar narkoba itu menggali lubang menggunakan alat dari lokasi pembangunan dapur di lapas. Saat Cai Changpan kabur, petugas tertidur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)