Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membeberkan asal muasal penangkapan Sunardi, 54, dokter aktif di lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI). Dia terjaring tindak pidana terorisme dari pengembangan Angga Dimas, sekretaris HASI yang lebih dahulu ditangkap.
"Penetapannya (tersangka) secara formil adalah ketika penyidik sudah memiliki alat bukti yang cukup," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Kamis, 17 Maret 2022.
Aswin mengatakan penangkapan Angga memiliki alat bukti yang sama dengan Sunardi. Sehingga, penyidik menetapkan keduanya sebagai tersangka tindak pidana terorisme.
Tersangka Angga Dimas ditangkap sebelum insiden penembakan dokter Sunardi. Penangkapan dilakukan di Pondok Aren, Tangerang Selatan pukul 08.00 WIB, Rabu, 9 Maret 2022
Densus melakukan penangkapan terhadap Sunardi pukul 21.15 WIB di Sukoharjo, Jawa Tengah. Aswin menyebut kedua tersangka memiliki keterkaitan dalam organisasi HASI.
Baca: Lagi, 4 Terduga Teroris Ditangkap di Batam
Menurut polisi, HASI berafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Organisasi tersebut telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Penyidik mengeklaim pengejaran dan penangkapan terhadap kedua orang tersebut telah berdasarkan bukti yang cukup.
Dalam perkara ini, Angga diduga tergabung dalam relawan HASI yang telah berangkat ke Suriah pada 2012. Sedangkan dokter Sunardi, penanggung jawab. Tugas Sunardi ialah merekrut, mendanai, dan memfasilitasi perjalanan pengikut Foreign Teroris Fighter (FTF) ke Suriah.
Hasil pengembangan informasi, Angga bersama dokter Sunardi diduga penggagas HASI di Indonesia, yang mulanya bernama Hilal Ahmar Solo. Aswin belum dapat memerinci tokoh-tokoh HASI lain. Sebab, Densus tengah melakukan pengejaran.
"Hal ini masih menjadi domain penyidik. Belum bisa kami rilis ya," ujar Aswin.
Sunardi tewas saat upaya penangkapan di Jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah pukul 21.15 WIB pada Rabu, 9 Maret 2022. Sunardi yang merupakan dokter aktif di HASI itu disebut melakukan perlawanan secara agresif kepada petugas.
Tindakan tersangka terorisme jaringan JI itu dinilai telah membahayakan petugas dan masyarakat. Dia tewas setelah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah ditembak petugas Densus.
Jakarta: Detasemen Khusus (
Densus) 88 Antiteror Polri membeberkan asal muasal penangkapan Sunardi, 54, dokter aktif di lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI). Dia terjaring tindak pidana
terorisme dari pengembangan Angga Dimas, sekretaris HASI yang lebih dahulu ditangkap.
"Penetapannya (tersangka) secara formil adalah ketika penyidik sudah memiliki alat bukti yang cukup," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Kamis, 17 Maret 2022.
Aswin mengatakan penangkapan Angga memiliki alat bukti yang sama dengan Sunardi. Sehingga, penyidik menetapkan keduanya sebagai tersangka tindak pidana
terorisme.
Tersangka Angga Dimas ditangkap sebelum insiden penembakan dokter Sunardi. Penangkapan dilakukan di Pondok Aren, Tangerang Selatan pukul 08.00 WIB, Rabu, 9 Maret 2022
Densus melakukan penangkapan terhadap Sunardi pukul 21.15 WIB di Sukoharjo, Jawa Tengah. Aswin menyebut kedua tersangka memiliki keterkaitan dalam organisasi HASI.
Baca:
Lagi, 4 Terduga Teroris Ditangkap di Batam
Menurut polisi, HASI berafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Organisasi tersebut telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Penyidik mengeklaim pengejaran dan penangkapan terhadap kedua orang tersebut telah berdasarkan bukti yang cukup.
Dalam perkara ini, Angga diduga tergabung dalam relawan HASI yang telah berangkat ke Suriah pada 2012. Sedangkan dokter Sunardi, penanggung jawab. Tugas Sunardi ialah merekrut, mendanai, dan memfasilitasi perjalanan pengikut Foreign Teroris Fighter (FTF) ke Suriah.
Hasil pengembangan informasi, Angga bersama dokter Sunardi diduga penggagas HASI di Indonesia, yang mulanya bernama Hilal Ahmar Solo. Aswin belum dapat memerinci tokoh-tokoh HASI lain. Sebab, Densus tengah melakukan pengejaran.
"Hal ini masih menjadi domain penyidik. Belum bisa kami rilis ya," ujar Aswin.
Sunardi tewas saat upaya penangkapan di Jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah pukul 21.15 WIB pada Rabu, 9 Maret 2022. Sunardi yang merupakan dokter aktif di HASI itu disebut melakukan perlawanan secara agresif kepada petugas.
Tindakan tersangka terorisme jaringan JI itu dinilai telah membahayakan petugas dan masyarakat. Dia tewas setelah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah ditembak petugas Densus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)