Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menyita aset PT Simbiotik Multitalenta Indonesi (SMI) atau Net89 terkait tindak pidana penipuan investasi berbentuk robot trading. Aset itu berupa gedung tower dan kantor yang terletak di Tangerang.
"Penyidik Subdit 2 Perbankan Dittipideksus Bareskrim Polri melakukan kegiatan penyitaan aset PT SMI Net89 terkait penyidikan perkara robot trading berupa satu Gedung Tower PT SMI Net89 di BSD Boulevard Utara, Tangerang," kata Karo Penjas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 24 November 2022.
Gedung Tower itu senilai Rp715 miliar. Kemudian, menyita kantor PT SMI Net89 di Ruko Foresta Bisnis Tangerang senilai Rp11 miliar. Total kedua aset itu senilai Rp726 miliar.
"Penyitaan dilakukan pukul 15.00 WIB, Selasa, 22 November 2022," ujar Ramadhan.
Kronologi kasus
Kasus berawal saat 230 korban melaporkan penipuan investasi berbentuk Robot Trading Net89 ke Bareskrim Polri pada 26 Oktober 2022. Para korban merugi hingga Rp28 miliar. Laporan korban teregister dengan nomor LP/B/0614/X/2022/SPKT/Bareskrim Polri.
Total ada 134 terlapor, lima di antaranya publik figur. Kelima publik figur adalah YouTuber, Atta Halilintar; penceramah, Taqy Malik; keyboardist, Kevin Aprillio; drummer band Nidji, Adri Prakarsa; dan motivator, Mario Teguh.
Atta Halilintar terseret karena melelang bandana atau headband kepada tersangka Reza Paten atau Reza Shahrani senilai Rp2,2 miliar. Taqy Malik terseret juga karena melelang sepeda Rp777 juta kepada Reza Paten.
Sedangkan, Kevin Aprillio dan Adri Prakarsa terseret karena disebut member dari Robot Trading Net89 PT SMI. Keduanya disebut mempromosikan Robot Trading Net89.
Lalu, Mario Teguh terseret karena sempat memberikan pelatihan kepada Reza Paten. Atta, Kevin, Mario Teguh, dan Taqy Malik telah diperiksa beberapa waktu lalu. Sementara itu, Adri Prakarsa belum dijadwalkan.
Polisi tidak menyita uang Rp2,2 miliar dari Atta dan Rp777 juta dari Taqy Malik. Atta menggunakan fulus miliaran rupiah itu untuk santunan dan pembangunan rumah ibadah. Begitu pula Taqy, dia menggunakan uang ratusan juta untuk membangun masjid di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Hanya saja, polisi telah menyita bandana Atta dan sepeda Taqy dari tangan Reza Paten. Polisi juga menyita dua mobil Reza dengan masing-masing seharga Rp2,7 miliar dan Rp690 juta.
Polisi telah menetapkan delapan tersangka. Mereka ialah AA selaku pendiri atau pemilik Net89, LSH selaku Direktur Net89 PT Simbiotik Multitalenta Indonesi (SMI), ESI selaku Founder Net89 PT SMI.
Tersangka RS (Reza Paten), Hanny Suteja (HS), AL, FI, dan D selaku Subexchanger Net89 PT SMI. Hanny Suteja tewas akibat kecelakaan pada Minggu, 30 Oktober 2022. Maka itu, penyidikan kasusnya gugur demi hukum.
Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim
Polri menyita aset PT Simbiotik Multitalenta Indonesi (SMI) atau Net89 terkait tindak pidana
penipuan investasi berbentuk
robot trading. Aset itu berupa gedung tower dan kantor yang terletak di Tangerang.
"Penyidik Subdit 2 Perbankan Dittipideksus Bareskrim Polri melakukan kegiatan penyitaan aset PT SMI Net89 terkait penyidikan perkara
robot trading berupa satu Gedung Tower PT SMI Net89 di BSD Boulevard Utara, Tangerang," kata Karo Penjas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 24 November 2022.
Gedung Tower itu senilai Rp715 miliar. Kemudian, menyita kantor PT SMI Net89 di Ruko Foresta Bisnis Tangerang senilai Rp11 miliar. Total kedua aset itu senilai Rp726 miliar.
"Penyitaan dilakukan pukul 15.00 WIB, Selasa, 22 November 2022," ujar Ramadhan.
Kronologi kasus
Kasus berawal saat 230 korban melaporkan penipuan investasi berbentuk Robot Trading Net89 ke Bareskrim Polri pada 26 Oktober 2022. Para korban merugi hingga Rp28 miliar. Laporan korban teregister dengan nomor LP/B/0614/X/2022/SPKT/Bareskrim Polri.
Total ada 134 terlapor, lima di antaranya publik figur. Kelima publik figur adalah YouTuber, Atta Halilintar; penceramah, Taqy Malik;
keyboardist, Kevin Aprillio;
drummer band Nidji, Adri Prakarsa; dan motivator, Mario Teguh.
Atta Halilintar terseret karena melelang bandana atau
headband kepada tersangka Reza Paten atau Reza Shahrani senilai Rp2,2 miliar. Taqy Malik terseret juga karena melelang sepeda Rp777 juta kepada Reza Paten.
Sedangkan, Kevin Aprillio dan Adri Prakarsa terseret karena disebut
member dari Robot Trading Net89 PT SMI. Keduanya disebut mempromosikan Robot Trading Net89.
Lalu, Mario Teguh terseret karena sempat memberikan pelatihan kepada Reza Paten. Atta, Kevin, Mario Teguh, dan Taqy Malik telah diperiksa beberapa waktu lalu. Sementara itu, Adri Prakarsa belum dijadwalkan.
Polisi tidak menyita uang Rp2,2 miliar dari Atta dan Rp777 juta dari Taqy Malik. Atta menggunakan fulus miliaran rupiah itu untuk santunan dan pembangunan rumah ibadah. Begitu pula Taqy, dia menggunakan uang ratusan juta untuk membangun masjid di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Hanya saja, polisi telah menyita bandana Atta dan sepeda Taqy dari tangan Reza Paten. Polisi juga menyita dua mobil Reza dengan masing-masing seharga Rp2,7 miliar dan Rp690 juta.
Polisi telah menetapkan delapan
tersangka. Mereka ialah AA selaku pendiri atau pemilik Net89, LSH selaku Direktur Net89 PT Simbiotik Multitalenta Indonesi (SMI), ESI selaku Founder Net89 PT SMI.
Tersangka RS (Reza Paten), Hanny Suteja (HS), AL, FI, dan D selaku Subexchanger Net89 PT SMI. Hanny Suteja tewas akibat kecelakaan pada Minggu, 30 Oktober 2022. Maka itu, penyidikan kasusnya gugur demi hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(END)