Jakarta: Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri semakin giat menangani tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Namun, upaya itu jangan sekadar hitung-hitungan atau rekapan.
"Kita tidak ingin melihat rekap-merekap, tapi kita harus melihat dari dampak terhadap tindakan kejahatan itu sendiri," kata Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto dalam diskusi di Tangerang Selatan, Selasa, 7 Mei 2024.
Benny mengatakan penanganan TPPO memerlukan komunikasi dan koordinasi antara Polri dengan Biro Investigasi Federal (FBI). Apalagi, kasus tersebut kian bertambah.
"Kita semua tahu TPPO di negara Jerman, Kamboja dan sebagainya. Bagaimana penanganannya, ini perlu kerja sama yang intens," ujar dia.
Selain itu, Benny mengusulkan Polri memperkuat atase. Upaya itu diyakini mampu menekan warga negara Indonesia yang menjadi korban atau pelaku TPPO.
"Sehingga diharapkan warga negara kita yang ada di luar aman," papar dia.
Jakarta: Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri semakin giat menangani tindak pidana
perdagangan orang (TPPO). Namun, upaya itu jangan sekadar hitung-hitungan atau rekapan.
"Kita tidak ingin melihat rekap-merekap, tapi kita harus melihat dari dampak terhadap tindakan kejahatan itu sendiri," kata Ketua Harian
Kompolnas Benny Mamoto dalam diskusi di Tangerang Selatan, Selasa, 7 Mei 2024.
Benny mengatakan penanganan TPPO memerlukan komunikasi dan koordinasi antara Polri dengan Biro Investigasi Federal (FBI). Apalagi, kasus tersebut kian bertambah.
"Kita semua tahu TPPO di negara Jerman, Kamboja dan sebagainya. Bagaimana penanganannya, ini perlu kerja sama yang intens," ujar dia.
Selain itu, Benny mengusulkan Polri memperkuat atase. Upaya itu diyakini mampu menekan warga negara Indonesia yang menjadi korban atau pelaku TPPO.
"Sehingga diharapkan warga negara kita yang ada di luar aman," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)