Anggota Densus 88 saat menggeledah rumah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/6/2017). AFP Photo/Juni Kriswanto
Anggota Densus 88 saat menggeledah rumah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/6/2017). AFP Photo/Juni Kriswanto

Kapolri Minta Tim Densus Ekstra-Waspada

Lukman Diah Sari • 20 Juni 2017 11:45
medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan Tim Densus 88 Anti-Teror Polri mengetatkan deteksi dini selama Ramadan hingga Lebaran. Dengan demikian, rencana teroris bisa dicegah.
 
"Superketat selama Ramadan dan lakukan langkah preentif strike," kata Tito di Markas Besar Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 20 Juni 2017.
 
Bila ditemukan bukti awal dugaan terorisme, Tito memerintahkan Tim Densus melakukan penangkapan. Penyidik punya waktu 7 x 24 jam untuk menentukan status seseorang sebagai tersangka terorisme atau tidak.

"Kalau ada indikasi lakukan sesuai kewenangan yang ada sesuai undang-uncang. Kalau tidak terbukti, kami lepaskan," tegas Tito.
 
Setelah bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Tim Densus menangkap 36 orang. Tidak semua terbukti terlibat aksi itu, tetapi mereka dipastikan masuk  kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD).
 
Klik: Wiranto: Konflik Marawi Berbahaya Bagi Keamanan Negara
 
Polri meningkatkan kewaspadaan akan aksi terorisme bukan hanya karena bom di Kampung Melayu. Sebab, ada kekhawatiran kelompok radikal di Marawi, Filipina, hijrah ke Indonesia setelah basis mereka di sana digempur militer.
 
Pengamanan di wilayah perbatasan Indonesia dengan Filipina ditingkatkan bukan hanya oleh Polri, tetapi juga TNI. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI menggelar operasi udara dan laut.
 
Klik: Panglima Siagakan Kapal Selam Antisipasi Pelarian ISIS
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan