Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut banyak kesulitan dalam menangani penyelidikan skandal kardus durian yang menyeret nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Pasalnya, beberapa saksi kunci dalam skandal itu meninggal.
"Ini memang banyak kendala, karena beberapa saksi kunci telah meninggal dunia," kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto di Jakarta, Selasa, 29 November 2022.
Karyoto enggan memerinci identitas dua saksi kunci itu. Namun, KPK tidak mau putus asa. Lembaga Antikorupsi itu masih mencoba menyelesaikan skandal itu dengan mencari keterangan dari pihak lain.
"Kami belum ada penghentian penyelidikan, dan penyelidiakan masih jalan," ucap Karyoto.
Skandal kardus durian ini ramai menjadi perbincangan usai KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, I Nyoman Suisnaya, dan mantan Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemenakertrans, Dadong Irbarelawan, pada Agustus 2011.
KPK menemukan uang Rp1,5 miliar yang dibungkus menggunakan kardus durian dalam penangkapan itu. Uang itu dikabarkan untuk Muhaimin Iskandar. Namun, Muhaimin Iskandar selalu membantah uang itu disiapkan untuknya.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) menyebut banyak kesulitan dalam menangani penyelidikan skandal kardus durian yang menyeret nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Muhaimin Iskandar. Pasalnya, beberapa saksi kunci dalam skandal itu meninggal.
"Ini memang banyak kendala, karena beberapa saksi kunci telah meninggal dunia," kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto di Jakarta, Selasa, 29 November 2022.
Karyoto enggan memerinci identitas dua
saksi kunci itu. Namun, KPK tidak mau putus asa. Lembaga Antikorupsi itu masih mencoba menyelesaikan skandal itu dengan mencari keterangan dari pihak lain.
"Kami belum ada penghentian penyelidikan, dan penyelidiakan masih jalan," ucap Karyoto.
Skandal kardus durian ini ramai menjadi perbincangan usai KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, I Nyoman Suisnaya, dan mantan Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemenakertrans, Dadong Irbarelawan, pada Agustus 2011.
KPK menemukan uang Rp1,5 miliar yang dibungkus menggunakan kardus durian dalam penangkapan itu. Uang itu dikabarkan untuk Muhaimin Iskandar. Namun, Muhaimin Iskandar selalu membantah uang itu disiapkan untuknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)