Jakarta: Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) memeriksa belasan anggotanya terkait penembakan satu pedemo bernama Faldi alias Aldi, 21, hingga tewas saat melakukan unjuk rasa penolakan tambang emas. Pemeriksaan dilakukan penyidik Propam Polda Sulteng di Polres Parigi Moutong (Parimo).
"Saat ini, Propam telah memeriksa sebanyak 17 personel Polres Parimo," ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 Februari 2022.
Selain itu, polisi menyita 20 senjata api milik anggota. Polisi melalukan uji balistik terhadap 60 proyektil.
Didik mengatakan terbaru pihaknya telah menaikkan status kasus penembakan yang diduga dilakukan anggotanya ke penyidikan. Polisi menemukan adanya tindak pidana dalam kasus tersebut.
Polda Sulteng telah menggeluarkan laporan polisi (LP). Namun, belum dilakukan penetapan tersangka.
"Adanya orang yang meninggal, tetapi untuk tersangka masih dalam proses penyidikan," kata dia.
Baca: Polisi Didesak Usut Tuntas Tewasnya Pedemo di Parigi Moutong
Aliansi Rakyat Tani (Arti) Koalisi Gerak Tambang melakukan unjuk rasa pada Sabtu, 12 Februari 2022. Mereka menuntut pemerintah Sulteng menutup tambang emas milik PT Trio Kencana yang memiliki lahan konsesi di Kecamatan Kasimbar, Toribulu, dan Tinombo Selatan.
Massa aksi bergerak sejak pukul 09.00 WITA hingga malam hari. Kepolisian setempat membubarkan paksa demonstran hingga pukul 24.00 WITA, karena aksi itu dianggap telah mengganggu ketertiban lalu lintas.
Total ada 59 warga digelandang ke Polres Parigi Moutong buntut demo tersebut. Sementara itu, seorang pedemo atas nama Erfaldi, 21, tewas tertembak.
Jakarta:
Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) memeriksa belasan anggotanya terkait
penembakan satu pedemo bernama Faldi alias Aldi, 21, hingga tewas saat melakukan unjuk rasa penolakan
tambang emas. Pemeriksaan dilakukan penyidik Propam Polda Sulteng di Polres Parigi Moutong (Parimo).
"Saat ini, Propam telah memeriksa sebanyak 17 personel Polres Parimo," ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 Februari 2022.
Selain itu, polisi menyita 20 senjata api milik anggota. Polisi melalukan uji balistik terhadap 60 proyektil.
Didik mengatakan terbaru pihaknya telah menaikkan status kasus penembakan yang diduga dilakukan anggotanya ke penyidikan. Polisi menemukan adanya tindak pidana dalam kasus tersebut.
Polda Sulteng telah menggeluarkan laporan polisi (LP). Namun, belum dilakukan penetapan tersangka.
"Adanya orang yang meninggal, tetapi untuk tersangka masih dalam proses penyidikan," kata dia.
Baca:
Polisi Didesak Usut Tuntas Tewasnya Pedemo di Parigi Moutong
Aliansi Rakyat Tani (Arti) Koalisi Gerak Tambang melakukan unjuk rasa pada Sabtu, 12 Februari 2022. Mereka menuntut pemerintah Sulteng menutup tambang emas milik PT Trio Kencana yang memiliki lahan konsesi di Kecamatan Kasimbar, Toribulu, dan Tinombo Selatan.
Massa aksi bergerak sejak pukul 09.00 WITA hingga malam hari. Kepolisian setempat membubarkan paksa demonstran hingga pukul 24.00 WITA, karena aksi itu dianggap telah mengganggu ketertiban lalu lintas.
Total ada 59 warga digelandang ke Polres Parigi Moutong buntut demo tersebut. Sementara itu, seorang pedemo atas nama Erfaldi, 21, tewas tertembak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)