Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyita sejumlah barang bukti di bekas kantor DPP Front Pembela Islam (FPI), Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Barang bukti itu dipastikan bahan baku peledak.
"Hasil identifikasi Tim Puslabfor, barang yang ditemukan tersebut adalah bahan kimia yang berpotensi digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan peledak TATP," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 30 April 2021.
TATP merupakan triacetone triperoxide, bahan peledak yang tergolong berdaya ledak tinggi. TATP merupakan salah satu bahan peledak yang paling umum digunakan kelompok teroris dan kriminal.
Bahan kimia ini mudah disintesis dengan reagen yang dijual bebas. Bahan itu sulit dideteksi karena tidak mengandung nitrogen.
TATP yang dijuluki Mother of Satan ini juga kerap ditemukan saat penggeledahan terduga teroris. TATP pernah dipakai teroris dalam insiden bom gereja Surabaya pada 2018.
Puslabfor juga mengidentifikasi bahan kimia yang mudah terbakar. Namun, Ramadhan tidak menyebut bentuk penyimpanan bahan kimia itu.
"Bahan kimia itu rentan digunakan sebagai bahan pembuatan bom molotov," ujar dia.
(Baca: Keterlibatan Munarman dalam Aksi Terorisme Lain Didalami)
Puslabfor juga mengidentifikasi bahan kimia yang kerap dijadikan bahan baku peledak TNT atau Trinitrotoluena. TNT adalah hidrokarbon beraroma menyengat berwarna kuning pucat yang melebur pada suhu 354 derajat K (suhu cairan).
Bahan peledak itu bisa digunakan sendiri. Namun, bisa juga dicampur dalam torpex, tritonal, composition B atau amatol.
Hasil pemeriksaan Puslabfor ini meluruskan persepsi masyarakat. Sebab, beredar foto pembersih toilet dalam penyitaan sejumlah bahan baku peledak di bekas kantor organisasi masyarakat (ormas) terlarang itu.
Densus 88 Antiteror Polri menggeledah bekas kantor FPI, Selasa, 27 April 2021. Penggeledahan menyusul penangkapan mantan Sekretaris Jenderal FPI Munarman di kediamannya, Perumahan Modern Hills, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, sekitar pukul 15.30 WIB, Selasa, 27 April 2021.
Munarman ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Narkoba Polda Metro Jaya. Dia diperiksa terkait kasus pembaiatan di beberapa lokasi. Pertama, pembaiatan di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Kedua, pembaitan di Makassar dan Medan. Polisi menyebut pembaiatan di Makassar terafiliasi dengan jaringan teroris Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).
Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror
Polri menyita sejumlah barang bukti di bekas kantor DPP Front Pembela Islam (
FPI), Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Barang bukti itu dipastikan bahan baku peledak.
"Hasil identifikasi Tim Puslabfor, barang yang ditemukan tersebut adalah bahan kimia yang berpotensi digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan peledak TATP," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 30 April 2021.
TATP merupakan triacetone triperoxide, bahan peledak yang tergolong berdaya ledak tinggi. TATP merupakan salah satu bahan peledak yang paling umum digunakan kelompok teroris dan kriminal.
Bahan kimia ini mudah disintesis dengan reagen yang dijual bebas. Bahan itu sulit dideteksi karena tidak mengandung nitrogen.
TATP yang dijuluki
Mother of Satan ini juga kerap ditemukan saat penggeledahan terduga teroris. TATP pernah dipakai teroris dalam insiden bom gereja Surabaya pada 2018.
Puslabfor juga mengidentifikasi bahan kimia yang mudah terbakar. Namun, Ramadhan tidak menyebut bentuk penyimpanan bahan kimia itu.
"Bahan kimia itu rentan digunakan sebagai bahan pembuatan bom molotov," ujar dia.
(Baca:
Keterlibatan Munarman dalam Aksi Terorisme Lain Didalami)
Puslabfor juga mengidentifikasi bahan kimia yang kerap dijadikan bahan baku peledak TNT atau Trinitrotoluena. TNT adalah hidrokarbon beraroma menyengat berwarna kuning pucat yang melebur pada suhu 354 derajat K (suhu cairan).
Bahan peledak itu bisa digunakan sendiri. Namun, bisa juga dicampur dalam torpex, tritonal, composition B atau amatol.
Hasil pemeriksaan Puslabfor ini meluruskan persepsi masyarakat. Sebab, beredar foto pembersih toilet dalam penyitaan sejumlah bahan baku peledak di bekas kantor organisasi masyarakat (ormas) terlarang itu.
Densus 88 Antiteror Polri menggeledah bekas kantor FPI, Selasa, 27 April 2021. Penggeledahan menyusul penangkapan mantan Sekretaris Jenderal FPI Munarman di kediamannya, Perumahan Modern Hills, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, sekitar pukul 15.30 WIB, Selasa, 27 April 2021.
Munarman ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Narkoba Polda Metro Jaya. Dia diperiksa terkait kasus pembaiatan di beberapa lokasi. Pertama, pembaiatan di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Kedua, pembaitan di Makassar dan Medan. Polisi menyebut pembaiatan di Makassar terafiliasi dengan jaringan teroris Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)