Ilustrasi pencurian data/Medcom.id
Ilustrasi pencurian data/Medcom.id

4 Saksi Diperiksa Terkait Kebocoran Data BPJS Kesehatan

Theofilus Ifan Sucipto • 01 Juni 2021 03:26
Jakarta: Sebanyak empat saksi diperiksa terkait bocornya data 279 juta penduduk Indonesia dari basis data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sejumlah vendor bakal diperiksa dalam waktu dekat.
 
“Dua orang dari BPJS Kesehatan, dua orang dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 31 Mei 2021.
 
Argo mengatakan lima vendor di BPJS Kesehatan akan dipanggil. Surat pemanggilan sudah dilayangkan ke masing-masing direktur vendor tersebut.

“Nanti akan dimintai keterangannya,” ujar dia.
 
Sebelumnya, diberitakan data 279 juta penduduk Indonesia mengalami kebocoran dan diperdagangkan secara online. Data bocor ini dijual dan disebut sebagai informasi pribadi lengkap.
 
Baca: Lalai Amankan Data, BPJS Kesehatan Bisa Mendapat Sanksi
 
Informasi pribadi dalam data bocor tersebut meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, alamat, nomor telepon, bahkan dikabarkan juga termasuk informasi menyoal jumlah gaji. Investigasi yang dilakukan Kominfo menghasilkan kesimpulan sementara bahwa data bocor diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan.
 
Berdasarkan investigasi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menemukan bahwa sampel data pribadi yang beredar telah diinvestigasi sejak 20 Mei 2021. Investigasi ini juga menemukan bahwa akun bernama Kotz, yang merupakan pembeli dan penjual data pribadi, atau reseller, menjual data pribadi itu di Raid Forums.
 
Kemkominfo mengungkap bahwa data sampel yang ditemukan tim investigasinya tidaklah berjumlah satu juta seperti klaim penjual, melainkan sebanyak 100.002 data.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan