Jakarta: Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri menangkap buronan Interpol asal Ceko, Cyril Stiak dan Stefan Durina di Bali. Mereka diringkus karena terjerat kasus penggelapan anggaran perusahaan.
"Pelaku merupakan buronan utama Kepolisian Ceko. Karena sudah dicari dari tahun 2019," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, Kamis, 1 Desember 2022.
Krishna menjelaskan Cyril Stiak dan Stefan Durina melakukan aksi kejahatan pembobolan terhadap 19 perusahaan. Kerugian mencapai Rp800 juta.
"Masih ada 18 kasus lagi yang akan disidik," ujar Krishna.
Berdasarkan informasi dari NCB Praha, pada tanggal 2 Juni 2008, Cyril Stiak yang merupakan bagian dari perusahaan Majordomos Gastro S.R.O telah melakukan penggelapan anggaran perusahaannya sebesar 25.000 CZK (mata uang Ceko) melalui rekening perusahaan. Hal itu menyebabkan kerugian perusahaan CITY CAFÉ s.r.o sebesar 104.000 CZK.
Selain itu, Cyril juga menyebabkan kerugian pada perusahaan asuransi, karena dia belum membayar asuransi antara Januari 2008 dan April 2009. Krishna mengatakan Cyril juga menyebabkan kerugian untuk otoritas pendapatan.
"Dia tidak membayar pajak dalam jumlah 667.640 CZK. Seluruh uang tersebut digunakannya untuk kebutuhan pribadi," ucap Krishna.
Sementara itu, Stefan Durina telah melakukan penipuan dan penggelapan pajak terhitung dari 15 Agustus 2014 hingga 28 Januari 2016. Modus yang dilakukan oleh pelaku ialah berkamuflase membuat sebuah jaringan perusahaan yang di kontrol sendiri dengan membeli barang elektronik di berbagai negara UNI Eropa tanpa membayar pajak, dan mengaku menyewakannya. Namun faktanya barang tersebut dijual olehnya.
Sehingga, dia mendapatkan keuntungan. Atas perbuatan tersebut negara Ceko merugi 14.124.587 CZK. Keduanya dianggap telah menghindari pajak dalam jumlah total 84.758.544.CZK setara dengan Rp56.788.224.480 untuk merugikan Republik Ceko.
Jakarta: Divisi Hubungan Internasional (Hubinter)
Polri menangkap buronan
Interpol asal Ceko, Cyril Stiak dan Stefan Durina di Bali. Mereka diringkus karena terjerat kasus penggelapan anggaran perusahaan.
"Pelaku merupakan
buronan utama Kepolisian Ceko. Karena sudah dicari dari tahun 2019," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, Kamis, 1 Desember 2022.
Krishna menjelaskan Cyril Stiak dan Stefan Durina melakukan aksi kejahatan pembobolan terhadap 19 perusahaan. Kerugian mencapai Rp800 juta.
"Masih ada 18 kasus lagi yang akan disidik," ujar Krishna.
Berdasarkan informasi dari NCB Praha, pada tanggal 2 Juni 2008, Cyril Stiak yang merupakan bagian dari perusahaan Majordomos Gastro S.R.O telah melakukan
penggelapan anggaran perusahaannya sebesar 25.000 CZK (mata uang Ceko) melalui rekening perusahaan. Hal itu menyebabkan kerugian perusahaan CITY CAFÉ s.r.o sebesar 104.000 CZK.
Selain itu, Cyril juga menyebabkan kerugian pada perusahaan asuransi, karena dia belum membayar asuransi antara Januari 2008 dan April 2009. Krishna mengatakan Cyril juga menyebabkan kerugian untuk otoritas pendapatan.
"Dia tidak membayar pajak dalam jumlah 667.640 CZK. Seluruh uang tersebut digunakannya untuk kebutuhan pribadi," ucap Krishna.
Sementara itu, Stefan Durina telah melakukan penipuan dan penggelapan pajak terhitung dari 15 Agustus 2014 hingga 28 Januari 2016. Modus yang dilakukan oleh pelaku ialah berkamuflase membuat sebuah jaringan perusahaan yang di kontrol sendiri dengan membeli barang elektronik di berbagai negara UNI Eropa tanpa membayar pajak, dan mengaku menyewakannya. Namun faktanya barang tersebut dijual olehnya.
Sehingga, dia mendapatkan keuntungan. Atas perbuatan tersebut negara Ceko merugi 14.124.587 CZK. Keduanya dianggap telah menghindari pajak dalam jumlah total 84.758.544.CZK setara dengan Rp56.788.224.480 untuk merugikan Republik Ceko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)