Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan baku tembak antara Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J) dan Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer Pudihang Lumiu (E) yang terjadi di rumah Kadiv Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo, bukan kriminal biasa. Dia meminta masyarakat sabar menunggu proses penyidikan rampung.
"Memang harus bersabar karena ada psiko hierarkial, ada juga psiko politisnya," ujar Mahfud usai bertemu ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Persatuan Marga Hutabarat, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Juli 2022.
Mahfud juga meminta semua pihak tidak banyak berpendapat terhadap kasus tersebut. Dia yakin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat membuka secara terang benderang kasus diinternalnya.
"Jangan berpendapat dulu, biar Polri memproses. Bahwa itu mah gampang tingkat Polsek saja bisa, tetapi ini ada tadi psiko hirarkis dan psiko politis dan macam-macam, sehingga kita semua harus sabar," terang dia.
Listyo, kata Mahfud, telah berupaya menjalankan aspirasi masyarakat terhadap kasus ini. Mahfud mencontohkan seperti permintaan menonaktifkan Kadiv Propam Irjen Sambo hingga melakukan autopsi ulang.
"Jadi menurut saya Kapolri ini sudah melakukan langkah-langkah yang terbuka. Tinggal nanti pada akhirnya kita kawal semua," tutur dia.
Brigadir J tewas ditembak Bharada E pada Jumat, 8 Juli 2022. Versi polisi, penembakan itu dilakukan buntut pelecehan seksual dan pengancaman yang dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Namun, keluarga Brigadir J tak memercayai pernyataan tersebut. Keluarga tak yakin Brigadir J melecehkan pimpinannya, sebab Brigadir J sangat menghormati Irjen Sambo dan istri. Brigadir J diyakini tewas bukan karena baku tembak, melainkan pembunuhan berencana.
Autopsi ulang pun dilakukan pada Rabu, 27 Juli 2022. Kini, tim dokter forensik tengah memeriksa sampel luka Brigadir J di laboratorium patalogi anatomik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Hasilnya, diperkirakan keluar empat minggu.
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
Mahfud MD mengatakan baku
tembak antara
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J) dan Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer Pudihang Lumiu (E) yang terjadi di rumah Kadiv
Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo, bukan kriminal biasa. Dia meminta masyarakat sabar menunggu proses penyidikan rampung.
"Memang harus bersabar karena ada psiko hierarkial, ada juga psiko politisnya," ujar Mahfud usai bertemu ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Persatuan Marga Hutabarat, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Juli 2022.
Mahfud juga meminta semua pihak tidak banyak berpendapat terhadap kasus tersebut. Dia yakin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat membuka secara terang benderang kasus diinternalnya.
"Jangan berpendapat dulu, biar Polri memproses. Bahwa itu mah gampang tingkat Polsek saja bisa, tetapi ini ada tadi psiko hirarkis dan psiko politis dan macam-macam, sehingga kita semua harus sabar," terang dia.
Listyo, kata Mahfud, telah berupaya menjalankan aspirasi masyarakat terhadap kasus ini. Mahfud mencontohkan seperti permintaan menonaktifkan Kadiv Propam Irjen Sambo hingga melakukan autopsi ulang.
"Jadi menurut saya Kapolri ini sudah melakukan langkah-langkah yang terbuka. Tinggal nanti pada akhirnya kita kawal semua," tutur dia.
Brigadir J tewas ditembak Bharada E pada Jumat, 8 Juli 2022. Versi polisi, penembakan itu dilakukan buntut pelecehan seksual dan pengancaman yang dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Namun, keluarga Brigadir J tak memercayai pernyataan tersebut. Keluarga tak yakin Brigadir J melecehkan pimpinannya, sebab Brigadir J sangat menghormati Irjen Sambo dan istri. Brigadir J diyakini tewas bukan karena baku tembak, melainkan pembunuhan berencana.
Autopsi ulang pun dilakukan pada Rabu, 27 Juli 2022. Kini, tim dokter forensik tengah memeriksa sampel luka Brigadir J di laboratorium patalogi anatomik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Hasilnya, diperkirakan keluar empat minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)