Bogor: Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan 54 di antara 488 sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam penanganan tim agar pulih.
Bima mengatakan penyebaran PMK yang sudah ada di 22 provinsi, membuat sapi di kota tersebut tidak bisa terhindar dari penyakit itu.
"Otomatis semua suspek, tetapi yang mati satu, yang bergejala 54 dan kami mengambil kebijakan menutup arus keluar masuk hewan ternak ini sampai 29 Juni," kata Bima di Bogor, Selasa, 21 Juni 2022.
Ia mengatakan saat ini 488 sapi tetap ikut menjalani karantina hingga pekan depan karena masih dalam satu wilayah dengan radius tiga kilometer. Sebanyak 54 sapi yang bergejala PMK telah mendapatkan perawatan secara medis, tujuh ekor di antaranya telah sembuh dan mulai pulih, sehingga sapi yang masih dinyatakan sakit 47 ekor.
Baca: Terjangkit PMK, 16 Sapi di Karawang Terpaksa Dipotong
Pemerintah Kota Bogor terus memasok vitamin dan obat-obatan untuk sapi di RPH Bubulak.
Setelah masa karantina dan penutupan keluar masuk hewan ternak ke Kota Bogor hingga 29 Juni 2022, maka penjual hewan ternak boleh mendatangkan maupun mengeluarkan sapi untuk diperdagangkan.
"Jadi tidak boleh keluar masuk, setelah 29 (Juni 2022) boleh. Tetapi kita awasi terus di daerah supaya tidak terjadi penjualan yang tidak bisa dimonitor," kata Bima.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo menambahkan polisi terus memantau distribusi dan penjualan sapi serta kambing, terutama menjelang Hari Raya Kurban di daerah itu.
"Termasuk kami perlu memberi edukasi kepada semua masyarakat agar tidak terjadi gejolak, kemudian tidak ada yang membeli hewan kurban dan sebagainya, tentu ini bersama dinas terkait, Dinas Ketahanan Pangan, agar situasi di Hari Raya Kurban bisa baik dan normal," kata dia.
Bogor: Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan 54 di antara 488 sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak bergejala
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam penanganan tim agar pulih.
Bima mengatakan penyebaran PMK yang sudah ada di 22 provinsi, membuat sapi di kota tersebut tidak bisa terhindar dari penyakit itu.
"Otomatis semua suspek, tetapi yang mati satu, yang bergejala 54 dan kami mengambil kebijakan menutup arus keluar masuk hewan ternak ini sampai 29 Juni," kata Bima di Bogor, Selasa, 21 Juni 2022.
Ia mengatakan saat ini 488 sapi tetap ikut menjalani karantina hingga pekan depan karena masih dalam satu wilayah dengan radius tiga kilometer. Sebanyak 54 sapi yang bergejala PMK telah mendapatkan perawatan secara medis, tujuh ekor di antaranya telah sembuh dan mulai pulih, sehingga sapi yang masih dinyatakan sakit 47 ekor.
Baca: Terjangkit PMK, 16 Sapi di Karawang Terpaksa Dipotong
Pemerintah Kota Bogor terus memasok vitamin dan obat-obatan untuk sapi di RPH Bubulak.
Setelah masa karantina dan penutupan keluar masuk hewan ternak ke Kota Bogor hingga 29 Juni 2022, maka penjual hewan ternak boleh mendatangkan maupun mengeluarkan sapi untuk diperdagangkan.
"Jadi tidak boleh keluar masuk, setelah 29 (Juni 2022) boleh. Tetapi kita awasi terus di daerah supaya tidak terjadi penjualan yang tidak bisa dimonitor," kata Bima.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo menambahkan polisi terus memantau distribusi dan penjualan sapi serta kambing, terutama menjelang Hari Raya Kurban di daerah itu.
"Termasuk kami perlu memberi edukasi kepada semua masyarakat agar tidak terjadi gejolak, kemudian tidak ada yang membeli hewan kurban dan sebagainya, tentu ini bersama dinas terkait, Dinas Ketahanan Pangan, agar situasi di Hari Raya Kurban bisa baik dan normal," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)