Jepara: Tempat usaha pembuatan kerupuk di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berhenti produksi. Pasalnya, minyak goreng curah sebagai bahan baku utama untuk menggoreng kerupuk susah didapatkan.
Pengusaha pembuatan kerupuk, Zarkoni, mengatakan sejak beberapa minggu terakhir produksi kerupuk tersendat. Seiring minyak goreng curah langka, dalam seminggu Zarkoni hanya memproduksi kerupuk dua kali.
“Sehari untuk menggoreng kerupuk butuh 8 jeriken minyak goreng, tapi sekarang pembelian dibatasi. Sehari belum tentu dapat satu jeriken, terus mau digoreng pakai apa?” ujar Zarkoni ditemui di tempat usahanya, Jumat, 25 Maret 2022.
Lantaran produksi tersendat, pendapatannya pun turun drastis. Bahkan sejumlah aset mulai dijual untuk membayar sembilan karyawannya.
Baca: Stok Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Boyolali Terbatas
“Setiap hari ya, masih membuat. Tapi kan tidak bisa menggoreng sehingga tidak bisa jualan. Biasanya sehari bisa dapat Rp1 juta sampai Rp2 juta, ini seminggu Rp1 juta belum tentu. Simpanan-simpanan sudah habis buat bayar karyawan,” kata Zarkoni.
Pantauan Medcom.id, sejumlah pekerja nampak bekerja di bagiannya masing-masing. Ada yang menjemur kerupuk basah, ada yang membuat adonan, ada pula yang memasak adonan. Sementara Zarkoni dan dua pekerja merapikan kerupuk kering yang siap digoreng.
Tempat penggorengan kerupuk nampak terbengkalai. Dua wajan berukuran besar nampak sudah lama tak digunakan. Di bawah wajan, sejumlah jeriken minyak kosong tertata rapi.
Jepara: Tempat usaha pembuatan
kerupuk di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berhenti produksi. Pasalnya,
minyak goreng curah sebagai bahan baku utama untuk menggoreng kerupuk susah didapatkan.
Pengusaha pembuatan kerupuk, Zarkoni, mengatakan sejak beberapa minggu terakhir produksi kerupuk tersendat. Seiring minyak goreng curah langka, dalam seminggu Zarkoni hanya memproduksi kerupuk dua kali.
“Sehari untuk menggoreng kerupuk butuh 8 jeriken minyak goreng, tapi sekarang pembelian dibatasi. Sehari belum tentu dapat satu jeriken, terus mau digoreng pakai apa?” ujar Zarkoni ditemui di tempat usahanya, Jumat, 25 Maret 2022.
Lantaran produksi tersendat, pendapatannya pun turun drastis. Bahkan sejumlah aset mulai dijual untuk membayar sembilan karyawannya.
Baca:
Stok Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Boyolali Terbatas
“Setiap hari ya, masih membuat. Tapi kan tidak bisa menggoreng sehingga tidak bisa jualan. Biasanya sehari bisa dapat Rp1 juta sampai Rp2 juta, ini seminggu Rp1 juta belum tentu. Simpanan-simpanan sudah habis buat bayar karyawan,” kata Zarkoni.
Pantauan
Medcom.id, sejumlah pekerja nampak bekerja di bagiannya masing-masing. Ada yang menjemur kerupuk basah, ada yang membuat adonan, ada pula yang memasak adonan. Sementara Zarkoni dan dua pekerja merapikan kerupuk kering yang siap digoreng.
Tempat penggorengan kerupuk nampak terbengkalai. Dua wajan berukuran besar nampak sudah lama tak digunakan. Di bawah wajan, sejumlah jeriken minyak kosong tertata rapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)