Solo: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melanjutkan program pembelajaran tatap muka (PTM) mulai pekan ini. PTM kembali digelar usai pembelajaran jarak jauh (PJJ) diterapkan pekan kemarin.
"PTM sudah mulai lagi pekan ini. Nanti kita evaluasi lagi satu minggu ke depan. Seharusnya tetap lanjut karena banyak yang memilih PTM. Yang memilih PJJ sedikit," kata Gibran, Senin, 14 Februari 2022.
Dia menegaskan PTM tidak dipaksakan untuk tiap sekolah. Dia memberikan pilihan sekolah untuk memilih PTM, PJJ atau campuran.
Kebijakan tersebut tertuang dalam surat edaran (SE) Dinas Pendidikan (Disdik) Solo terbaru. Surat itu berisi Pemkot Solo menerapkan metode gabungan PTM dan PJJ atau hybrid learning.
Keputusan tersebut dipilih karena sebagian orang tua siswa memilih PTM, meskipun ada juga yang keberatan karena adanya klaster di beberapa sekolah. Dia menegaskan, bagi orang tua siswa yang keberatan bisa mengikutkan anaknya PJJ.
Baca: Guru-Siswa Terpapar Covid-19, 10 SMA di Depok Ditutup
"Hybrid pokoknya, termasuk SMA/ SMK. Kembali seperti sebelumnya, nanti dievaluasi lagi. Kalau orang tua keberatan, ya ikut PJJ. Ini (hybrid) kan juga biar surveilans (tes acak) tetap bisa berjalan," ungkapnya.
Berdasarkan data Pemkot Solo, sebanyak 27 SMP memilih untuk menerapkan PJJ, sedangkan 46 SMP lainnya memilih menerapkan PTM. Sedangkan untuk jenjang SD, 27 SD menjalankan PJJ dari total 241 SD.
"Untuk jenjang SMA/SMK mulai pekan ini kita juga hybrid. Kalau di Solo yang memutuskan untuk PTM ada 73 SMA/ SMK dan SLB," papar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Suratno.
Solo: Wali Kota Solo
Gibran Rakabuming Raka melanjutkan program
pembelajaran tatap muka (PTM) mulai pekan ini. PTM kembali digelar usai
pembelajaran jarak jauh (PJJ) diterapkan pekan kemarin.
"PTM sudah mulai lagi pekan ini. Nanti kita evaluasi lagi satu minggu ke depan. Seharusnya tetap lanjut karena banyak yang memilih PTM. Yang memilih PJJ sedikit," kata Gibran, Senin, 14 Februari 2022.
Dia menegaskan PTM tidak dipaksakan untuk tiap sekolah. Dia memberikan pilihan sekolah untuk memilih PTM, PJJ atau campuran.
Kebijakan tersebut tertuang dalam surat edaran (SE) Dinas Pendidikan (Disdik) Solo terbaru. Surat itu berisi Pemkot Solo menerapkan metode gabungan PTM dan PJJ atau
hybrid learning.
Keputusan tersebut dipilih karena sebagian orang tua siswa memilih PTM, meskipun ada juga yang keberatan karena adanya klaster di beberapa sekolah. Dia menegaskan, bagi orang tua siswa yang keberatan bisa mengikutkan anaknya PJJ.
Baca:
Guru-Siswa Terpapar Covid-19, 10 SMA di Depok Ditutup
"
Hybrid pokoknya, termasuk SMA/ SMK. Kembali seperti sebelumnya, nanti dievaluasi lagi. Kalau orang tua keberatan, ya ikut PJJ. Ini (
hybrid) kan juga biar
surveilans (tes acak) tetap bisa berjalan," ungkapnya.
Berdasarkan data Pemkot Solo, sebanyak 27 SMP memilih untuk menerapkan PJJ, sedangkan 46 SMP lainnya memilih menerapkan PTM. Sedangkan untuk jenjang SD, 27 SD menjalankan PJJ dari total 241 SD.
"Untuk jenjang SMA/SMK mulai pekan ini kita juga
hybrid. Kalau di Solo yang memutuskan untuk PTM ada 73 SMA/ SMK dan SLB," papar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Suratno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)