Aceh: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi target kepada Pemerintah Aceh agar dalam dua bulan ke depan atau September bisa mencapai nihil kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Target untuk Aceh satu hingga dua bulan ke depan kasus turun, dan kalau bisa zero kasus seperti DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Selatan, dan Kepulauan Riau,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di sela-sela Rapat Koordinasi Penanganan PMK di Banda Aceh, Rabu, 3 Agustus 2022.
Aceh merupakan salah satu daerah dengan tingkat penyebaran PMK cukup tinggi, setelah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Hingga, 2 Agustus kemarin, hewan ternak yang terinfeksi PMK di Aceh sudah mencapai 45.119 ekor, di antaranya 39.682 ekor telah sembuh, 275 ekor mati dan 59 ekor potong paksa, serta masih dalam perawatan medis 5.103 ekor.
Aceh telah mendapatkan alokasi vaksin tahap pertama sebanyak 27.800 dosis, dan yang telah disuntikkan ke hewan ternak di kabupaten/kota sebanyak 23.084 dosis atau 83 persen. Sisa vaksin yang tersedia 4.716 dosis.
Hingga saat ini, kata Suharyanto, realisasi penyuntikan vaksin PMK di Tanah Rencong cukup bagus. Dari vaksin didistribusikan capaiannya rata-rata sudah di atas 90 persen, sehingga belum ada kendala yang berarti.
“Untuk Aceh sampai saat ini vaksin yang didistribusikan masih tersisa beberapa ribu dan ini sudah saya tekankan untuk terus disuntikkan dalam waktu dekat juga,” katanya.
Di samping itu, dia juga menekankan agar Pemprov Aceh terus melakukan pengobatan terhadap ternak yang masih sakit akibat PMK, sehingga angka kesembuhan meningkat.
Obat-obatan yang tersedia untuk wabah PMK di Aceh sebanyak 7.000 dosis, dan yang telah terpakai sebanyak 6.700 dosis dan yang tersisa 300 dosis. Sementara kebutuhannya 187.625 dosis.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Mutu dan Keamanan Pakan Direktorat Pakan Kementan RI, M Syukron Amin mengatakan bahwa Kementan terus memberikan perhatian terhadap penanganan PMK di Aceh.
“Kami akan terus mendukung obat-obatan maupun vaksinasi ketika provinsi melapor,” katanya.
Aceh: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi target kepada Pemerintah Aceh agar dalam dua bulan ke depan atau September bisa mencapai nihil kasus
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Target untuk Aceh satu hingga dua bulan ke depan kasus turun, dan kalau bisa zero kasus seperti DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Selatan, dan Kepulauan Riau,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di sela-sela Rapat Koordinasi Penanganan PMK di Banda Aceh, Rabu, 3 Agustus 2022.
Aceh merupakan salah satu daerah dengan tingkat
penyebaran PMK cukup tinggi, setelah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Hingga, 2 Agustus kemarin, hewan ternak yang
terinfeksi PMK di Aceh sudah mencapai 45.119 ekor, di antaranya 39.682 ekor telah sembuh, 275 ekor mati dan 59 ekor potong paksa, serta masih dalam perawatan medis 5.103 ekor.
Aceh telah mendapatkan alokasi vaksin tahap pertama sebanyak 27.800 dosis, dan yang telah disuntikkan ke hewan ternak di kabupaten/kota sebanyak 23.084 dosis atau 83 persen. Sisa vaksin yang tersedia 4.716 dosis.
Hingga saat ini, kata Suharyanto, realisasi penyuntikan vaksin PMK di Tanah Rencong cukup bagus. Dari vaksin didistribusikan capaiannya rata-rata sudah di atas 90 persen, sehingga belum ada kendala yang berarti.
“Untuk Aceh sampai saat ini vaksin yang didistribusikan masih tersisa beberapa ribu dan ini sudah saya tekankan untuk terus disuntikkan dalam waktu dekat juga,” katanya.
Di samping itu, dia juga menekankan agar Pemprov Aceh terus melakukan pengobatan terhadap ternak yang masih sakit akibat PMK, sehingga angka kesembuhan meningkat.
Obat-obatan yang tersedia untuk wabah PMK di Aceh sebanyak 7.000 dosis, dan yang telah terpakai sebanyak 6.700 dosis dan yang tersisa 300 dosis. Sementara kebutuhannya 187.625 dosis.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Mutu dan Keamanan Pakan Direktorat Pakan Kementan RI, M Syukron Amin mengatakan bahwa Kementan terus memberikan perhatian terhadap penanganan PMK di Aceh.
“Kami akan terus mendukung obat-obatan maupun vaksinasi ketika provinsi melapor,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)