Timika: Warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, kini sudah kembali melakukan aktivitas secara normal pasca-terjadi serangkaian aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beberapa waktu lalu.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan, selama tiga hari dirinya berkunjung ke Beoga dan melihat secara langsung kehidupan warga setempat.
"Situasi terakhir di Beoga warga sudah mulai beraktivitas seperti sebelumnya. Kemarin kami melihat Mama-mama sudah banyak yang pergi berjualan di pasar. Masyarakat yang lain juga kembali melakukan aktivitas mereka seperti sedia kala," kata Iqbal.
Tim Humas Satgas Nemangkawi secara khusus berkunjung ke Beoga untuk mendokumentasikan aktivitas warga setempat serta mewawancarai para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, guru, tenaga medis yang bertugas di daerah itu.
Iqbal menyebut saat ini aktivitas penerbangan ke Beoga dari Timika juga sudah kembali dimulai.
Baca juga: Gubernur Banten Wanti-wanti Warga Tak Mudik Lebaran
Sebelumnya nyaris tidak ada maskapai penerbangan perintis yang berani terbang ke wilayah Beoga karena kondisi keamanan di sekitar bandara setempat belum terjamin setelah KKB melakukan serangkaian aksi kekerasan di wilayah pegunungan itu.
"Kemarin sudah ada tiga kali penerbangan ke Beoga," ujar dia.
Iqbal meluruskan pemberitaan yang menyebutkan puluhan warga non-Papua yang selama ini bermukim di Beoga mengungsi ke luar dari wilayah itu karena takut dan khawatir terhadap keamanan diri mereka.
"Kalau bagi saya, mereka hanya mengamankan diri ke tempat keluarganya yang ada di Timika. Tidak semua mereka keluar dari Beoga, masih ada yang tetap tinggal di sana. Kami mewawancarai para guru dan tenaga perawat yang ada di Beoga," jelasnya.
Tim Humas Satgas Nemangkawi juga sempat meninjau bangunan sekolah, dan perumahan guru yang dibakar oleh KKB.
Iqbal menyebut terdapat dua lokasi sekitar Beoga yang fasilitas umum yang dibakar oleh KKB yaitu perumahan guru SMP Negeri 1 Beoga, gedung sekolah SMA Negeri 1 Beoga, dan rumah kepala sekolah SMP Negeri 1 Beoga yang berada dekat ujung Bandara Beoga.
Sebelumnya KKB menembak mati dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga yaitu Oktovianus Rayo dan Yonathan Randen. Tidak itu saja, KKB juga membakar gedung sekolah, perumahan guru, bahkan dilaporkan juga melakukan tindak pelecehan kepada para gadis di wilayah itu.
Timika: Warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, kini sudah kembali melakukan aktivitas secara normal pasca-terjadi serangkaian
aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beberapa waktu lalu.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan, selama tiga hari dirinya berkunjung ke Beoga dan melihat secara langsung kehidupan warga setempat.
"Situasi terakhir di Beoga warga sudah mulai beraktivitas seperti sebelumnya. Kemarin kami melihat Mama-mama sudah banyak yang pergi berjualan di pasar. Masyarakat yang lain juga kembali melakukan aktivitas mereka seperti sedia kala," kata Iqbal.
Tim Humas Satgas Nemangkawi secara khusus berkunjung ke Beoga untuk mendokumentasikan aktivitas warga setempat serta mewawancarai para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, guru, tenaga medis yang bertugas di daerah itu.
Iqbal menyebut saat ini aktivitas penerbangan ke Beoga dari Timika juga sudah kembali dimulai.
Baca juga:
Gubernur Banten Wanti-wanti Warga Tak Mudik Lebaran
Sebelumnya nyaris tidak ada maskapai penerbangan perintis yang berani terbang ke wilayah Beoga karena kondisi keamanan di sekitar bandara setempat belum terjamin setelah KKB melakukan serangkaian aksi kekerasan di wilayah pegunungan itu.
"Kemarin sudah ada tiga kali penerbangan ke Beoga," ujar dia.
Iqbal meluruskan pemberitaan yang menyebutkan puluhan warga non-Papua yang selama ini bermukim di Beoga mengungsi ke luar dari wilayah itu karena takut dan khawatir terhadap keamanan diri mereka.
"Kalau bagi saya, mereka hanya mengamankan diri ke tempat keluarganya yang ada di Timika. Tidak semua mereka keluar dari Beoga, masih ada yang tetap tinggal di sana. Kami mewawancarai para guru dan tenaga perawat yang ada di Beoga," jelasnya.
Tim Humas Satgas Nemangkawi juga sempat meninjau bangunan sekolah, dan perumahan guru yang dibakar oleh KKB.
Iqbal menyebut terdapat dua lokasi sekitar Beoga yang fasilitas umum yang dibakar oleh KKB yaitu perumahan guru SMP Negeri 1 Beoga, gedung sekolah SMA Negeri 1 Beoga, dan rumah kepala sekolah SMP Negeri 1 Beoga yang berada dekat ujung Bandara Beoga.
Sebelumnya KKB menembak mati dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga yaitu Oktovianus Rayo dan Yonathan Randen. Tidak itu saja, KKB juga membakar gedung sekolah, perumahan guru, bahkan dilaporkan juga melakukan tindak pelecehan kepada para gadis di wilayah itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)