Sidoarjo: Bantuan ayam dan telur untuk keluarga risiko stunting di Kabupaten Sidoarjo ditemukan sudah kedaluwarsa dan muncul jamur atau bercak putih.
Bantuan tersebut sudah dibagikan kepada keluarga risiko stunting di beberapa kantor kecamatan di Sidoarjo. Namun di Kecamatan Wonoayu dan Tulangan ditemukan telur dalam kondisi kedaluwarsa.
Di kemasan telur yang dibagikan tertulis 30 Juli 2023. Kondisi telur juga banyak berjamur ada bercak putih. Warga yang mendapat bantuan tersebut akhirnya tidak berani mengonsumsi. Padahal tujuan pemberian bantuan adalah untuk anak-anak risiko stunting yang kurang gizi.
Ketua BUMDes Sawocangkring Kecamatan Wonoayu M Tanreha mengatakan, tanggal kedaluwarsa telur tertulis 30 Juli 2023. Namun telur tersebut tetap dibagikan kepada keluarga yang punya anak stunting atau yang rawan stunting.
"Sampai sekarang tidak ada keluhan. Tidak ada masalah," kata Tanreha, Rabu, 9 Agustus 2023.
Dari informasi yang dihimpun, bantuan pangan tersebut berasal dari pemerintah pusat. Terdiri dari dua pak telur masing-masing berisi 10 butir serta dua ekor ayam.
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih mengatakan, kondisi seperti ini hendaknya bisa diantisipasi oleh organisasi perangkat daerah terkait. Lebih-lebih yang terlibat pihak yang terlibat dalam sektor pencegahan dan penanganan stunting, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, maupun Dinas Sosial.
"Memang bantuan dari pusat. Tapi, alangkah baiknya dinas terkait itu mengecek bantuan sebelum dibagikan," kata Nasih.
Sidoarjo: Bantuan
ayam dan telur untuk keluarga risiko stunting di Kabupaten Sidoarjo ditemukan sudah kedaluwarsa dan muncul jamur atau bercak putih.
Bantuan tersebut sudah dibagikan kepada keluarga risiko stunting di beberapa kantor kecamatan di
Sidoarjo. Namun di Kecamatan Wonoayu dan Tulangan ditemukan telur dalam kondisi kedaluwarsa.
Di kemasan telur yang dibagikan tertulis 30 Juli 2023. Kondisi telur juga banyak berjamur ada bercak putih. Warga yang mendapat bantuan tersebut akhirnya tidak berani mengonsumsi. Padahal tujuan pemberian bantuan adalah untuk anak-anak risiko stunting yang kurang gizi.
Ketua BUMDes Sawocangkring Kecamatan Wonoayu M Tanreha mengatakan, tanggal kedaluwarsa telur tertulis 30 Juli 2023. Namun telur tersebut tetap dibagikan kepada keluarga yang punya anak stunting atau yang rawan stunting.
"Sampai sekarang tidak ada keluhan. Tidak ada masalah," kata Tanreha, Rabu, 9 Agustus 2023.
Dari informasi yang dihimpun, bantuan pangan tersebut berasal dari pemerintah pusat. Terdiri dari dua pak telur masing-masing berisi 10 butir serta
dua ekor ayam.
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih mengatakan, kondisi seperti ini hendaknya bisa diantisipasi oleh organisasi perangkat daerah terkait. Lebih-lebih yang terlibat pihak yang terlibat dalam sektor pencegahan dan penanganan stunting, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, maupun Dinas Sosial.
"Memang bantuan dari pusat. Tapi, alangkah baiknya dinas terkait itu mengecek bantuan sebelum dibagikan," kata Nasih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)