Bandar Lampung: Harga telur ayam di pasar tradisional Kota Bandar Lampung terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kini untuk satu kilogram telur ayam, pembeli harus merogoh kocek hingga Rp32 ribu.
Seperti di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, harga telur ayam telah mencapai angka tinggi, yaitu Rp32 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang, Mahmud (53) mengungkapkan bahwa kenaikan harga telur ini telah terjadi selama hampir satu pekan terakhir.
"Ya, sudah hampir seminggu harga telur ayam tembus ke Rp32 ribu perkilonya," kata Mahmud pada Rabu, 26 Juli 2023.
"Saat ini, perkilonya mencapai Rp32 ribu hingga Rp33 ribu, yang mana merupakan kenaikan dari sebelumnya yang berada dikisaran Rp30 ribuan," imbuhnya.
Menurutnya kenaikan harga telur berdampak pada kebiasaan belanja masyarakat, sebagian dari pembeli kini lebih sering membeli telur dengan jumlah yang lebih sedikit, atau bahkan per butir.
"Kadang pembeli belinya enggak kiloan, tapi per biji," ucap dia.
Sementara salah seorang warga Bandar Lampung, Mardiah, menyatakan kekhawatirannya mengenai harga telur yang semakin tinggi. Ia mengaku kecewa karena setelah masa lebaran harga telur tak kunjung normal.
"Telur itu salah satu makanan yang simpel dan dimakan hampir setiap hari. Tetapi sayangnya, harga telur semakin tinggi," ungkapnya.
Bandar Lampung: Harga telur ayam di pasar tradisional Kota Bandar Lampung terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kini untuk satu kilogram telur ayam, pembeli harus merogoh
kocek hingga Rp32 ribu.
Seperti di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, harga telur ayam telah mencapai angka tinggi, yaitu Rp32 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang, Mahmud (53) mengungkapkan bahwa kenaikan harga telur ini telah terjadi selama hampir satu pekan terakhir.
"Ya, sudah hampir seminggu harga telur ayam tembus ke Rp32 ribu perkilonya," kata Mahmud pada Rabu, 26 Juli 2023.
"Saat ini, perkilonya mencapai Rp32 ribu hingga Rp33 ribu, yang mana
merupakan kenaikan dari sebelumnya yang berada dikisaran Rp30 ribuan," imbuhnya.
Menurutnya kenaikan harga telur berdampak pada kebiasaan belanja masyarakat, sebagian dari pembeli kini lebih sering membeli telur dengan jumlah yang lebih sedikit, atau bahkan per butir.
"Kadang pembeli belinya enggak kiloan, tapi per biji," ucap dia.
Sementara salah seorang warga Bandar Lampung, Mardiah, menyatakan kekhawatirannya mengenai harga telur yang semakin tinggi. Ia mengaku kecewa karena setelah masa lebaran harga telur
tak kunjung normal.
"Telur itu salah satu makanan yang simpel dan dimakan hampir setiap hari. Tetapi sayangnya, harga telur semakin tinggi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)