Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin Map mengungkapkan pembunuhan sadis ini terjadi pada Selasa, 4 Juni 2024, pagi. Kejadian bermula ketika pelaku meminta korban datang ke rumahnya.
“Tersangka dengan korban memiliki hubungan kedekatan. Pagi pukul 08.00 WIB Tersangka memanggil korban ke rumah Tersangka, korban datang,” ujar Alfan.
Baca juga: Teriakan 'Nyawa Dibayar Nyawa' Iringi Rekonstruksi Pembunuhan Bocah di Bekasi |
Keduanya kemudian terlibat cekcok di kamar pelaku. Pelaku diketahui berada dalam pengaruh minuman keras (miras). Ia dengan tega menjerat leher dan membenturkan kepala korban ke tembok hingga korban tak sadarkan diri.
Tak cukup sampai di sana, pelaku terus menyiksa korban. Ia menusuk korban dengan gunting. Ia juga sempat keluar dari kamar untuk mengambil pisau dapur yang kemudian digunakan untuk menggorok leher korban.
“Luka robek cukup besar di sepanjang leher sehingga itulah yang menyebabkan kematian korban," jelas Alfan.
Baca juga: Kasus Vina, Pihak Pegi Setiawan Masukkan 3 Surat Permintaan Gelar Perkara Khusus |
Pelaku Cemburu Korban Hendak Menikah
Alfan mengatakan bahwa pelaku sudah merencanakan pembunuhan ini ketika berpesta minuman keras dengan teman-temannya pada Senin malam sampai Selasa pagi. Pelaku ingin membunuh korban karena tak terima korban hendak menikah.“Ketika tahu korban akan menikah, tersangka setelah minum itu pulang ke rumah lalu muncul rencana untuk membunuh. Tersangka memanggil korban untuk datang ke rumah dengan alasan mau kasih HP ke korban karena HP,” ungkapnya.
Menurut keterangan keluarga, korban memang sudah bertunangan dengan seorang pria asal Rembang. Rencananya, korban dan calon suaminya itu akan menikah di Rembang pada Senin, 10 Juni 2024.
Baca juga: Pembunuh Bocah Perempuan Terbungkus Karung di Lubang Galian Bekasi Ditangkap |
Keluarga Bantah Hubungan Dekat Korban dan Pelaku
Saat pemeriksaan, pelaku mengaku dirinya menjalin hubungan khusus dengan korban. Ia juga membantah mereka berdua sudah putus. Namun, keluarga korban membantah jika keduanya berpacaran.“(pelaku) Suka ya iya suka sama anak saya, tapi anak saya tidak pernah merespons kalau pelaku suka,” kata ibu korban, Sumatri, kepada wartawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News