Malang: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyebut ada 7 poin yang menjadi catatan selama proses audit di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Poin pertama adalah tribun ekonomi di stadion tersebut tidak memiliki tribun.
"Tangga tribun di ekonomi itu enggak ada tangganya, langsung tempat duduk. Jadi laki-laki pun susah naiknya. Ketika turun dalam kondisi panik, mungkin dia juga lebih susah," kata Basuki usai meninjau langsung kondisi Stadion Kanjuruhan, Kamis 13 Oktober 2022.
Poin kedua adalah pintu keluar tribun ekonomi. Basuki mengaku jarak antara pintu tersebut dengan tangga dari tribun terlalu dekat, hanya sekitar 30 sentimeter.
"Sehingga kalau orang turun dari tangga itu langsung ketatap (terbentur) pintu. Jadi nggak ada bordesnya. Sehingga dalam kondisi panik, mungkin gelap, itu dia nabrak pintu, mungkin jatuh karena juga curam dengan anak tangga yang tidak standar. Tinggi dan lebarnya tidak standar," jelasnya.
Poin ketiga adalah tidak adanya pintu darurat. Basuki mengaku Stadion Kanjuruhan hanya memiliki enam pintu servis. Pintu itu tidak bisa digunakan sebagai pintu darurat bagi para penonton.
"Ada enam pintu servis yang bisa untuk ambulans dan sebagainya, kebakaran, tapi tidak bisa diakses oleh para penonton di tribun. Jadi walaupun pintunya besar, bisa masuk mobil, tapi tidak bisa diakses oleh penonton di tribun, ini juga menjadi salah satu penyebab," ungkapnya.
Basuki mengaku ketiga poin itu menjadi faktor utama penyebab terjadinya tragedi yang menewaskan 132 orang di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 lalu. Selain tiga poin itu, ada empat poin lainnya yang juga menjadi catatan Kementerian PUPR.
Antara lain lampu penerangan yang kurang layak, kamar kecil yang tidak standar dan tidak layak, pagar pembatas stadion dengan lapangan yang mudah dilompati, hingga tidak adanya perimeter keamanan di sekitar area stadion.
Basuki menambahkan ada tiga dasar yang digunakan untuk mengaudit Stadion Kanjuruhan, yakni PP nomor 16 tahun 2021, Permenpora nomor 7 tahun 2001 dan FIFA Stadium Guideline tahun 2021.
"Itu yang dipakai sebagai acuan untuk mengevaluasi stadion ini, dengan itu kita akan sampaikan karena kami bagian dari TGIPF. Sore ini akan dilaporkan kepada TGIPF, dibahas, dirangkum untuk kemudian besok dilaporkan pada Bapak Presiden," ungkapnya.
Basuki menegaskan setelah proses audit, Kementerian PUPR akan membuat desain renovasi Stadion Kanjuruhan. Desain ini dibuat berdasarkan tujuh poin rekomendasi audit.
"Setelah dengan tujuh kriterita tadi, kami harus mendesain lagi untuk merehab total ini. Stadion ini akan kita rehab total supaya bisa dimanfaatkan lagi untuk tidak terjadi musibah lagi. Kalau ini begini saja, tidak layak. Kalau tidak direhab, tidak boleh dipakai, eman-eman (sayang). Jadi Presiden bilang, tolong didesain, direhab total Kanjuruhan ini," ungkapnya.
Malang: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (
PUPR), Basuki Hadimuljono, menyebut ada 7 poin yang menjadi catatan selama proses audit di
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Poin pertama adalah tribun ekonomi di stadion tersebut tidak memiliki tribun.
"Tangga tribun di ekonomi itu enggak ada tangganya, langsung tempat duduk. Jadi laki-laki pun susah naiknya. Ketika turun dalam kondisi panik, mungkin dia juga lebih susah," kata Basuki usai meninjau langsung kondisi Stadion Kanjuruhan, Kamis 13 Oktober 2022.
Poin kedua adalah pintu keluar tribun ekonomi. Basuki mengaku jarak antara pintu tersebut dengan tangga dari tribun terlalu dekat, hanya sekitar 30 sentimeter.
"Sehingga kalau orang turun dari tangga itu langsung ketatap (terbentur) pintu. Jadi nggak ada bordesnya. Sehingga dalam kondisi panik, mungkin gelap, itu dia nabrak pintu, mungkin jatuh karena juga curam dengan anak tangga yang tidak standar. Tinggi dan lebarnya tidak standar," jelasnya.
Poin ketiga adalah tidak adanya pintu darurat. Basuki mengaku Stadion Kanjuruhan hanya memiliki enam pintu servis. Pintu itu tidak bisa digunakan sebagai pintu darurat bagi para penonton.
"Ada enam pintu servis yang bisa untuk ambulans dan sebagainya, kebakaran, tapi tidak bisa diakses oleh para penonton di tribun. Jadi walaupun pintunya besar, bisa masuk mobil, tapi tidak bisa diakses oleh penonton di tribun, ini juga menjadi salah satu penyebab," ungkapnya.
Basuki mengaku ketiga poin itu menjadi faktor utama penyebab terjadinya tragedi yang menewaskan 132 orang di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 lalu. Selain tiga poin itu, ada empat poin lainnya yang juga menjadi catatan Kementerian PUPR.
Antara lain lampu penerangan yang kurang layak, kamar kecil yang tidak standar dan tidak layak, pagar pembatas stadion dengan lapangan yang mudah dilompati, hingga tidak adanya perimeter keamanan di sekitar area stadion.
Basuki menambahkan ada tiga dasar yang digunakan untuk mengaudit Stadion Kanjuruhan, yakni PP nomor 16 tahun 2021, Permenpora nomor 7 tahun 2001 dan FIFA Stadium Guideline tahun 2021.
"Itu yang dipakai sebagai acuan untuk mengevaluasi stadion ini, dengan itu kita akan sampaikan karena kami bagian dari TGIPF. Sore ini akan dilaporkan kepada TGIPF, dibahas, dirangkum untuk kemudian besok dilaporkan pada Bapak Presiden," ungkapnya.
Basuki menegaskan setelah proses audit, Kementerian PUPR akan membuat desain renovasi Stadion Kanjuruhan. Desain ini dibuat berdasarkan tujuh poin rekomendasi audit.
"Setelah dengan tujuh kriterita tadi, kami harus mendesain lagi untuk merehab total ini. Stadion ini akan kita rehab total supaya bisa dimanfaatkan lagi untuk tidak terjadi musibah lagi. Kalau ini begini saja, tidak layak. Kalau tidak direhab, tidak boleh dipakai, eman-eman (sayang). Jadi Presiden bilang, tolong didesain, direhab total Kanjuruhan ini," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)