"Sebanyak 876 orang warga ini diduga terserang malaria selama 10 bulan terakhir, tetapi belum ada warga yang dinyatakan positif malaria berdasarkan hasil tes cepat atau rapid test dan uji laboratorium," kata Pengelola Program Malaria Dinkes Kabupaten Mukomuko Triono di Mukomuko, Rabu, 2 Movember 2022.
Ia menyatakan, meskipun belum ada warga setempat yang positif malaria, namun petugas kesehatan yang tersebar di 17 puskesmas di daerah ini melakukan berbagai kegiatan untuk mencegah penyakit ini.
Untuk kegiatan pencegahan penyakit malaria di daerah ini, pihaknya fokus di survei migrasi dan survei jentik agar secepat mungkin diketahui lokasi khusus perindukan nyamuk.
Selain melakukan pencegahan, katanya, untuk penekan kasus warga yang diduga terserang malaria dengan pengobatan kasus malaria impor kalau ditemukan.
| Baca juga: Kasus Malaria di Medan Mencapai 90 Orang, Dinkes Intensifkan Surveilans |
"Karena status daerah kita sudah eliminasi malaria jadi kita cuma fokus melaksanakan kegiatan itu," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga meminta masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyakit malaria di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Kami minta warga melakukan PSN meskipun tidak ada warga yang positif malaria sejak beberapa bulan terakhir ini," katanya.
Dinkes mengimbau camat, lurah, kepala desa, hingga RT dan seluruh masyarakat untuk melakukan pencegahan penularan penyebaran penyakit ini.
Sementara itu, ia menyebutkan gejala klinis penyakit malaria, yakni demam mengigil dan lidah putih kotor mirip gejala tipes.
"Banyak warga yang hanya suspect tetapi tidak positif malaria karena orang ini tidak bisa diagnosis terkena malaria karena dia harus diperiksa parasit malaria. Itu tidak hanya sekali diperiksa positif malaria tetapi berkali-kali," jelas Triono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id