Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi dalam periode 2-8 Juli 2021. Mulai guguran hingga kubah lava masih tumbuh.
"Pada minggu ini awan panas guguran terjadi sebanyak 17 kali. Sebagian yang dapat teramati delapan kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan lima kali ke arah tenggara sejauh 1.500 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dihubungi, Sabtu, 10 Juli 2021.
Ia mengatakan, guguran lava teramati sebanyak 125 kali ke arah barat daya. Jarak luncur material guguran lava maksimal 2.000 meter. Sementara, ada 59 kali guguran lava ke arah tenggara 1.800 meter.
Hanik mengungkapkan, pengambilan foto di area puncak memakai pesawat tanpa awak dilakukan 8 Juli 2021. Menurutnya, hasil tangkapan foto menunjukkan volume kubah di sektor barat daya sebesar 1.815.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.741.000 meter kubik.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujarnya.
Hanik menyatakan, deformasi atau pemendekan dalam pekan lalu terjadi 4 sentimeter (cm) per hari. Di sisi lain, kata dia, tak ada laporan lahar hujan meski beberapa kali terjadi guyuran hujan di puncak.
Baca: Merapi Keluarkan 52 Kali Lava Pijar dalam Semalam
Ia menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya sejauh maksimal 3 kilometer," ungkapnya.
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat aktivitas vulkanik
Gunung Merapi masih tinggi dalam periode 2-8 Juli 2021. Mulai guguran hingga kubah lava masih tumbuh.
"Pada minggu ini awan panas guguran terjadi sebanyak 17 kali. Sebagian yang dapat teramati delapan kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan lima kali ke arah tenggara sejauh 1.500 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dihubungi, Sabtu, 10 Juli 2021.
Ia mengatakan, guguran lava teramati sebanyak 125 kali ke arah barat daya. Jarak luncur material guguran lava maksimal 2.000 meter. Sementara, ada 59 kali guguran lava ke arah tenggara 1.800 meter.
Hanik mengungkapkan, pengambilan foto di area puncak memakai pesawat tanpa awak dilakukan 8 Juli 2021. Menurutnya, hasil tangkapan foto menunjukkan volume kubah di sektor barat daya sebesar 1.815.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.741.000 meter kubik.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujarnya.
Hanik menyatakan, deformasi atau pemendekan dalam pekan lalu terjadi 4 sentimeter (cm) per hari. Di sisi lain, kata dia, tak ada laporan lahar hujan meski beberapa kali terjadi guyuran hujan di puncak.
Baca:
Merapi Keluarkan 52 Kali Lava Pijar dalam Semalam
Ia menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya sejauh maksimal 3 kilometer," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)