Sleman: Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupate Klaten, pada Minggu, 4 Juli 2021, pukul 18.00 WIB hingga Senin, 5 Juli 2021, pukul 06.00 WIB mengeluarkan 52 kali lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dari puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Alzwar Nurmanaji menjelaskan, guguran lava pijar tersebut 36 kali mengarah ke barat daya. Jarak luncur maksimal 1.800 meter dari puncak.
"Sedangkan yang mengarah ke tenggara, tercatat sebanyak 16 kali dan jarak luncur maksimal 1.500 meter," ungkap Alzwar, melansir mediaindonesia.com.
Sedangkan awan panas guguran, imbuhnya, tercatat sebanyak tiga kali. Dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter dari puncak mengarah ke tenggara dan barat daya.
Baca: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas dan Lava Pijar
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100 m di atas puncak kawah," katanya.
Sedangkan aktivitas vulkanik lainnya berupa kegempaan, tercatat sebanyak 161 kli dengan amplitudo yang berkisar antara 3 milimeter hingga 38 milimeter dan durasi maksimal 127 detik.
Kemudian kegempaan awan panas guguran terjadi sebayak 3 kali dengan amplitudo maksimal 55 milimeter dan durasi maksimal 97 detik, kegempaan hembusan sebanyak 12 kali, kegempaan fase banyak atau hybrid 19 kali, low frequency 1 kali serta vulkanik dangkal 2 kali.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," bebernya.
Sleman: Gunung
Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupate Klaten, pada Minggu, 4 Juli 2021, pukul 18.00 WIB hingga Senin, 5 Juli 2021, pukul 06.00 WIB mengeluarkan 52 kali lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dari puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Alzwar Nurmanaji menjelaskan, guguran lava pijar tersebut 36 kali mengarah ke barat daya. Jarak luncur maksimal 1.800 meter dari puncak.
"Sedangkan yang mengarah ke tenggara, tercatat sebanyak 16 kali dan jarak luncur maksimal 1.500 meter," ungkap Alzwar, melansir mediaindonesia.com.
Sedangkan awan panas guguran, imbuhnya, tercatat sebanyak tiga kali. Dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter dari puncak mengarah ke tenggara dan barat daya.
Baca: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas dan Lava Pijar
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100 m di atas puncak kawah," katanya.
Sedangkan aktivitas vulkanik lainnya berupa kegempaan, tercatat sebanyak 161 kli dengan amplitudo yang berkisar antara 3 milimeter hingga 38 milimeter dan durasi maksimal 127 detik.
Kemudian kegempaan awan panas guguran terjadi sebayak 3 kali dengan amplitudo maksimal 55 milimeter dan durasi maksimal 97 detik, kegempaan hembusan sebanyak 12 kali, kegempaan fase banyak atau hybrid 19 kali, low frequency 1 kali serta vulkanik dangkal 2 kali.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)