Petugas menyisir wilayah terdampak abu vulkanis Gunung Semeru guna mencari korban. (Foto: AFP/Adek Berry)
Petugas menyisir wilayah terdampak abu vulkanis Gunung Semeru guna mencari korban. (Foto: AFP/Adek Berry)

Pemkab Lumajang Tambah Lokasi Pengungsian

Media Indonesia.com • 07 Desember 2021 17:40
Lumajang: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mempersiapkan sekolah-sekolah di Kecamatan Candipuro menjadi lokasi pengungsian. Hal ini karena sejumlah lokasi pengungsian seperti di Balai Desa Penanggal yang sudah mulai penuh.
 
"Saat ini kita sedang mempersiapkan, memastikan sekolah-sekolah bisa menjadi tempat pengungsian, bagaimana ruang kelasnya cukup, toiletnya cukup, dengan distribusi logistik yang cukup," ujarnya, Selasa, 7 Desember 2021.
 
Kebijakan ini diambil bupati agar lokasi pengungsian tidak terlalu sesak. Terlebih situasi pandemi covid-19 belum berakhir sehingga protokol kesehatan juga diharapkan tetap dipatuhi oleh masyarakat.

Disampaikan bupati bahwa saat ini Pemkab Lumajang tengah fokus melakukan evakuasi masyarakat. Selain itu bupati akan fokus terhadap proses recovery masyarakat.
 
Baca juga: Relawan NasDem Bantu Pemulihan Trauma Anak Korban Semeru
 
"Kami betul-betul berharap ada tindak lanjut untuk percepatan recovery, saya akan sesegera mungkin berkoordinasi dengan perhutani bilamana masyarakat yang ingin pindah, banyak rumah yang hancur, tentu setelah proses evakuasi selesai," jelasnya.
 
Thoriqul memastikan penanganan pengungsi dan pencarian korban bencana adalah yang utama. Pantauan di lapangan, proses pencarian menggunakan alat berat. Namun, situasi belum sepenuhnya aman karena masih terjadi guguran awan panas susulan.
 
Adapun penanganan pengungsi memanfaatkan balai desa yang sesuai rekomendasi PVMBG, bertempat di zona aman. Sehingga pengungsi dipastikan terhindar dari guguran awan panas
susulan.
 
Baca juga: Psikolog Sebut Masa Lalu dan Perilaku Ekshibisionisme Siskaeee Saling Berkaitan
 
Laporan terkini PVMBG mengungkapkan terjadi tiga kali guguran awan panas sejauh 3 kilometer. Gempa guguran lebih dominan, puncak Mahameru tertutup kabut. Warga pun diimbau menghindari Besuk Kobokan mengantisipasi hujan deras di puncak Gunung Semeru.
 
"Sekarang dimungkinkan guguran masih terjadi karena penumpukan guguran di atas belum pada posisi aman," ungkapnya.
 
Selanjutnya, pelayanan umum bagi pengungsi akan difokuskan ke sekolah-sekolah. Upaya berikutnya, pendataan rumah rusak berat dan dampak terhadap lahan pertanian termasuk kerugian materiel.
 
"Kami menetapkan keadaan darurat kebencanaan 14 hari," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan