Banjir kembali melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (Foto Medcom.id/Lina Herlina)
Banjir kembali melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (Foto Medcom.id/Lina Herlina)

Kerugian Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Luwu Mencapai Rp4,7 Miliar

Muhammad Syawaluddin • 05 Oktober 2021 18:42
Makassar: Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan ratusan rumah terendam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu mencatat kerugian materil usai banjir bandang dan tanah longsor mencapai Rp4,7 miliar. 
 
Sekretaris BPBD Luwu, Aminuddin, mengatakan bahwa angka kerugian yang dicatat tersebut merupakan hitungan selama bencana banjir dan tanah longsor pada 3 Oktober 2021 lalu. Angka itu kemungkinan masih akan bertambah mengingat perhitungan masih terus dilakukan. 
 
"Kalau berdasarkan assesment kemarin kurang lebih Rp4,7 miliar. Itu masih assesment, masih akan dihitung kembali," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 5 Oktober 2021.

Angka miliaran tersebut dihitung dari semua aspek di antaranya adalah aspek korban serta sarana dan prasarana yang terkena dampak akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi sejak 3 Oktober 2021 lalu. 
 
"Ini kita masih menghitung hari ini. Untuk dapat jumlah pastinya," jelasnya. 
 
Baca: 500 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Luwu Sulsel
 
Dari data BPBD Luwu pascabencana banjir dan tanah longsor sebanyak 237 rumah yang terkena dampak. Ratusan rumah itu tersebar di beberapa lokasi, namun yang terbanyak berada di Kecamatan Lamasi Timur dengan 127 rumah terdampak banjir dan tanah longsor. 
 
Kemudian di Kecamatan Walenrang Timur dengan 40 rumah, dan Kecamatan Walenrang Utara sebanyak 25 rumah. Tidak hanya itu banjir bandang itu juga menghanyutkan tujuh ekor hewan ternak, satu sapi dan enam ekor kambing serta satu kandang ayam kosong di Desa Batustanduk, Kecamatan Walenrang.
 
Selain itu, puluhan hektare lahan persawahan terendam air dengan ketinggian bervariasi antara 20-100 sentimeter. Namun, dari informasi yang diperoleh ketinggian debit air sudah mengalami penurunan. 
 
Dalam peristiwa itu empat korban meninggal dunia lantaran tertimbun tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Walenrang Barat. Keempat anak itu ditemukan setelah seharian tim gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri melakukan pencarian. 
 
"Saat ini airnya sudah surut, sisa pembersihan saja dibantu oleh relawan dan TNI-Polri. Semua menyebar ke titik lokasi pembersihan," ungkapnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan