Surabaya: Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, menyebut 65 persen pasien covid-19 di Jatim berasal dari Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik). Joni berharap masyarakat tidak menganggap sepele terhadap penyebaran virus korona.
"Jadi, masalah covid-19 ini tidak main-main. Kalau kita tidak hati-hati, maka Surabaya bisa seperti Wuhan," kata Joni di Surabaya, Kamis, 28 Mei 2020.
Baca: 1.191 Personel Perketat PSBB Tahap III Surabaya Raya
Joni menjelaskan Gugus Tugas Covid-19 Jatim saat ini tengah fokus menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) covid-19 terutama di Surabaya. Salah satunya menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Rate of transmission covid-19 di Surabaya masih 1,6. Artinya ketika ada 10 orang (positif covid-19) dalam satu Minggu jadi 16 orang," jelas Joni.
Sedangkan untuk menurunkan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian, lanjut Joni, pihaknya melakukan clinical research mulai penggunaan Avigan, Terapi Plasma Convalescent, ataupun Aspirin. Hal ini sesuai intruksi dari Menteri Kesehatan (Menkes), untuk menggunakan obat tertentu seperti pemakaian aspirin. "Semuanya kita coba dengan kaidah kesehatan tertentu," pungkas Joni.
Seperti diketahui Surabaya memang menjadi epicentrum penularan Covid-19 di Jawa Timur. Per 27 Mei 2020, total pasien positif covid-19 di Jawa Timur mencapai 4.112 kasus. Dari jumlah tersebut Kota Surabaya menyumbang 2.216 pasien. Kemudian Sidoarjo menyumbang 565 pasien, dan Gresik 153 pasien.
Surabaya: Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, menyebut 65 persen pasien covid-19 di Jatim berasal dari Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik). Joni berharap masyarakat tidak menganggap sepele terhadap penyebaran virus korona.
"Jadi, masalah covid-19 ini tidak main-main. Kalau kita tidak hati-hati, maka Surabaya bisa seperti Wuhan," kata Joni di Surabaya, Kamis, 28 Mei 2020.
Baca:
1.191 Personel Perketat PSBB Tahap III Surabaya Raya
Joni menjelaskan Gugus Tugas Covid-19 Jatim saat ini tengah fokus menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) covid-19 terutama di Surabaya. Salah satunya menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Rate of transmission covid-19 di Surabaya masih 1,6. Artinya ketika ada 10 orang (positif covid-19) dalam satu Minggu jadi 16 orang," jelas Joni.
Sedangkan untuk menurunkan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian, lanjut Joni, pihaknya melakukan clinical research mulai penggunaan Avigan, Terapi Plasma Convalescent, ataupun Aspirin. Hal ini sesuai intruksi dari Menteri Kesehatan (Menkes), untuk menggunakan obat tertentu seperti pemakaian aspirin. "Semuanya kita coba dengan kaidah kesehatan tertentu," pungkas Joni.
Seperti diketahui Surabaya memang menjadi epicentrum penularan Covid-19 di Jawa Timur. Per 27 Mei 2020, total pasien positif covid-19 di Jawa Timur mencapai 4.112 kasus. Dari jumlah tersebut Kota Surabaya menyumbang 2.216 pasien. Kemudian Sidoarjo menyumbang 565 pasien, dan Gresik 153 pasien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)