Ngawi: Sejumlah warga menemukan amunisi bekas perang yang diduga masih aktif saat mencari benda-benda logam kuno di aliran Sungai Bengawan Madiun, Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Kapolsek Ngawi, AKP Khristanto Nugroho, mengatakan amunisi itu ditemukan sekelompok orang saat sedang membuat video mencari barang kuno di sekitar aliran sungai untuk konten YouTube.
"Sesuai hasil identifikasi dari tim Jihandak Brimob Detasemen C Madiun, diduga amunisi perang itu masih aktif. Hal itu dilihat dari pemantiknya yang masih ada," kata Khristanto di Ngawi, Rabu, 5 Agustus 2020.
Baca: Penumpang Angkutan Laut dan Udara di Babel Meningkat
Menurutnya pihaknya langsung datang dan memasang perimeter di lokasi setelah mendapat laporan dari warga tentang penemuan amunisi itu. Dia langsung berkoordinasi dengan tim Jihandak Brimob Detasemen C Madiun untuk pemindahan amunisi tersebut.
Sesuai hasil identifikasi, amunisi bekas perang itu memiliki ukuran diameter 25 sentimeter dengan panjang 30 sentimeter. Namun bagian belakang amunisi perang itu sudah rusak karena termakan usia dan amunisi diperkirakan sisa masa penjajahan Belanda.
Dengan berat sekitar lima kilogram, benda itu diperkirakan bekas amunisi perang dari pesawat terbang atau kapal perang. Selain itu jika melihat dari ukuran fisiknya diperkirakan benda berbahaya itu memiliki daya ledakan hingga radius 150 meter.
"Tentunya sangat berbahaya apabila masyarakat melakukan evakuasi dengan cara yang asal mengingat masih memiliki daya ledak besar," ujarnya.
Benda yang diperkirakan amunisi bekas perang itu ditemukan Dwi Nardiyansah. Saat itu ia bersama rekannya sedang mencari benda-benda logam kuno di bawah tanah menggunakan metal detektor untuk konten Youtube.
Saat menyusuri aliran Sungai Bengawan Madiun, sesampai di tempat benda itu ditemukan, alat pendeteksi logam yang dibawa berbunyi. Kemudian diketahui benda itu terpendam lumpur sungai sekitar 50 sentimeter dari permukaan air.
"Kami menggunakan tangan kosong saat mengangkat benda itu dari timbunan lumpur sungai. Tangan kami masukkan ke dalam lumpur dan mendapatkan benda lonjong itu," kata Dwi.
Setelah diangkat benda itu kemudian dibawa pulang ke rumah dan dimasukkan kedalam ember dengan tujuan agar dia tidak dapat meledak. Yuli menganggap penemuan itu tidak berbahaya karena kondisinya sudah berkarat.
"Selain itu, saat beberapa kali dilempar ke tanah juga tidak terjadi reaksi apapun. Namun akhirnya kami memutuskan untuk melapor ke petugas atas temuan benda itu," ujarnya.
Ngawi: Sejumlah warga menemukan amunisi bekas perang yang diduga masih aktif saat mencari benda-benda logam kuno di aliran Sungai Bengawan Madiun, Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Kapolsek Ngawi, AKP Khristanto Nugroho, mengatakan amunisi itu ditemukan sekelompok orang saat sedang membuat video mencari barang kuno di sekitar aliran sungai untuk konten YouTube.
"Sesuai hasil identifikasi dari tim Jihandak Brimob Detasemen C Madiun, diduga amunisi perang itu masih aktif. Hal itu dilihat dari pemantiknya yang masih ada," kata Khristanto di Ngawi, Rabu, 5 Agustus 2020.
Baca:
Penumpang Angkutan Laut dan Udara di Babel Meningkat
Menurutnya pihaknya langsung datang dan memasang perimeter di lokasi setelah mendapat laporan dari warga tentang penemuan amunisi itu. Dia langsung berkoordinasi dengan tim Jihandak Brimob Detasemen C Madiun untuk pemindahan amunisi tersebut.
Sesuai hasil identifikasi, amunisi bekas perang itu memiliki ukuran diameter 25 sentimeter dengan panjang 30 sentimeter. Namun bagian belakang amunisi perang itu sudah rusak karena termakan usia dan amunisi diperkirakan sisa masa penjajahan Belanda.
Dengan berat sekitar lima kilogram, benda itu diperkirakan bekas amunisi perang dari pesawat terbang atau kapal perang. Selain itu jika melihat dari ukuran fisiknya diperkirakan benda berbahaya itu memiliki daya ledakan hingga radius 150 meter.
"Tentunya sangat berbahaya apabila masyarakat melakukan evakuasi dengan cara yang asal mengingat masih memiliki daya ledak besar," ujarnya.
Benda yang diperkirakan amunisi bekas perang itu ditemukan Dwi Nardiyansah. Saat itu ia bersama rekannya sedang mencari benda-benda logam kuno di bawah tanah menggunakan metal detektor untuk konten Youtube.
Saat menyusuri aliran Sungai Bengawan Madiun, sesampai di tempat benda itu ditemukan, alat pendeteksi logam yang dibawa berbunyi. Kemudian diketahui benda itu terpendam lumpur sungai sekitar 50 sentimeter dari permukaan air.
"Kami menggunakan tangan kosong saat mengangkat benda itu dari timbunan lumpur sungai. Tangan kami masukkan ke dalam lumpur dan mendapatkan benda lonjong itu," kata Dwi.
Setelah diangkat benda itu kemudian dibawa pulang ke rumah dan dimasukkan kedalam ember dengan tujuan agar dia tidak dapat meledak. Yuli menganggap penemuan itu tidak berbahaya karena kondisinya sudah berkarat.
"Selain itu, saat beberapa kali dilempar ke tanah juga tidak terjadi reaksi apapun. Namun akhirnya kami memutuskan untuk melapor ke petugas atas temuan benda itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)