Semarang: Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Jawa Tengah dimulai Kamis, 23 Juni 2022. Namun jumlah vaksin yang diterima terbatas, hanya 1.500 dosis.
"Sementara, vaksinasi diperuntukkan sapi perah dan dari balai pembibitan," terang Kepala Disnakkeswan Jateng Agus Wariyanto, Rabu, 2022.
Agus menjelaskan jumlah vaksin yang diterima saat ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan. Karena jumlah populasi ternak sapi perah di Jawa Tengah, sebanyak 141.395 ekor dan tersebar di Kabupaten Boyolali, Semarang, Klaten, dan Kota Salatiga.
Kondisi ini jika dihitung dengan populasi ternak berisiko PMK, jumlah vaksin tersedia semakin jauh dari kekurangan karena ternak berisiko terpapar PMK mencapai 8.286.434 ekor yakni 2.016.564 ekor sapi, 58.190 ekor kerbau, 2.333.425 ekor kambing, dan 88.296 ekor babi.
"Setelah vaksinasi tahap pertama ini, rencananya dilakukan vaksinasi dengan jumlah lebih banyak lagi Agustus mendatang. Setelah datang lagi vaksin yang direncanakan mencapai 3 juta dosis," jelas Agus.
Baca juga: Wabah PMK, Setiap Hari Warga Ponorogo Kubur Sapi Mati
Saat ini sebanyak 1.500 dosis vaksin yang sudah diterima, disimpan di fasilitas cold storage berkapasitas 200 ribu-500 ribu dosis.
"Kita hitung semua kebutuhan dan kesiapan daerah, daerah dapat mengambil vaksin yang dibutuhkan agar segera dapat disuntikan sembari menunggu vaksin berikutnya," tambahnya.
Kasus PMK di Jawa Tengah, terus naik. Jumlah ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing terpapar dari sebelumnya tercatat sebanyak 21.000 ekor naik menjadi 23.487 ekor yang kini memerlukan penanganan serius.
Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah, dari 23.487 ekor tersebut 20.254 ekor mendapatkan pengobatan dengan 4.949 ekor telah sembuh, 259 ekor terpaksa dipotong dan 116 ekor mati.
"Saat ini masih tersisa 18.163 ekor masih dilakukan pengobatan," ujar Agus.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pembuang Bangkai Kambing Terinfeksi PMK di Semarang
Sementara itu, Sucipto, peternak di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Timur, mengaku khawatir akan lebih banyak lagi ternak terpapar PMK. Ia pun meminta percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak.
"Kami khawatir karena vaksinasi diperkirakan baru Agustus mendatang, sedangkan jumlah ternak terpapar PMK terus bertambah di sekitar wilayah ini," ungkap dia.
Senada, Muhammad Lubis, peternak di Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, berharap vaksinasi PMK segera dilakukan karena wabah semakin meluas.
Sumarsono, peternak sapi di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, mengungkapkan untuk menghindari penularan PMK bersama peternak lainnya terus melakukan pengawasan ketat pada ternak yang keluar masuk ke wilayah ini.
Semarang:
Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Jawa Tengah dimulai Kamis, 23 Juni 2022. Namun jumlah vaksin yang diterima terbatas, hanya 1.500 dosis.
"Sementara, vaksinasi diperuntukkan sapi perah dan dari balai pembibitan," terang Kepala Disnakkeswan Jateng Agus Wariyanto, Rabu, 2022.
Agus menjelaskan jumlah vaksin yang diterima saat ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan. Karena jumlah populasi ternak sapi perah di Jawa Tengah, sebanyak 141.395 ekor dan tersebar di Kabupaten Boyolali, Semarang, Klaten, dan Kota Salatiga.
Kondisi ini jika dihitung dengan populasi ternak berisiko PMK, jumlah vaksin tersedia semakin jauh dari kekurangan karena ternak berisiko terpapar PMK mencapai 8.286.434 ekor yakni 2.016.564 ekor sapi, 58.190 ekor kerbau, 2.333.425 ekor kambing, dan 88.296 ekor babi.
"Setelah vaksinasi tahap pertama ini, rencananya dilakukan vaksinasi dengan jumlah lebih banyak lagi Agustus mendatang. Setelah datang lagi vaksin yang direncanakan mencapai 3 juta dosis," jelas Agus.
Baca juga:
Wabah PMK, Setiap Hari Warga Ponorogo Kubur Sapi Mati
Saat ini sebanyak 1.500 dosis vaksin yang sudah diterima, disimpan di fasilitas cold storage berkapasitas 200 ribu-500 ribu dosis.
"Kita hitung semua kebutuhan dan kesiapan daerah, daerah dapat mengambil vaksin yang dibutuhkan agar segera dapat disuntikan sembari menunggu vaksin berikutnya," tambahnya.
Kasus PMK di Jawa Tengah, terus naik. Jumlah ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing terpapar dari sebelumnya tercatat sebanyak 21.000 ekor naik menjadi 23.487 ekor yang kini memerlukan penanganan serius.
Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah, dari 23.487 ekor tersebut 20.254 ekor mendapatkan pengobatan dengan 4.949 ekor telah sembuh, 259 ekor terpaksa dipotong dan 116 ekor mati.
"Saat ini masih tersisa 18.163 ekor masih dilakukan pengobatan," ujar Agus.
Baca juga:
Polisi Kantongi Identitas Pembuang Bangkai Kambing Terinfeksi PMK di Semarang
Sementara itu, Sucipto, peternak di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Timur, mengaku khawatir akan lebih banyak lagi ternak terpapar PMK. Ia pun meminta percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak.
"Kami khawatir karena vaksinasi diperkirakan baru Agustus mendatang, sedangkan jumlah ternak terpapar PMK terus bertambah di sekitar wilayah ini," ungkap dia.
Senada, Muhammad Lubis, peternak di Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, berharap vaksinasi PMK segera dilakukan karena wabah semakin meluas.
Sumarsono, peternak sapi di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, mengungkapkan untuk menghindari penularan PMK bersama peternak lainnya terus melakukan pengawasan ketat pada ternak yang keluar masuk ke wilayah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)