Pekalongan: Sebanyak 175 warga Kota Pekalongan, Jawa Tengah, masih bertahan di pengungsian. Lantaran tempat tinggalnya masih terendam banjir rob.
Pantauan Media Indonesia, pada Selasa, 14 Desember 2021, banjir rob masih merendam beberapa wilayah di Kota Pekalongan dengan ketinggian 20-50 centimeter, salah satunya Kecamatan Pekalongan Barat. Namun, ada pula sejumlah wilayah yang telah surut.
"Banjir masih merendam rumah kami setinggi lutut orang dewasa, sehingga rumah belum dapat ditempati," kata Sukarjo, 60, warga Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Saminta mengatakan, hingga kini masih ada 175 warga bertahan di beberapa titik pengungsian. Lantaran, banjir rob masih merendam rumah dan belum ada tanda-tanda akan surut.
"Rob masih terjadi dan waktu datang juga tidak pasti, kadang pagi, siang dan malam hari," ungkap Saminta.
Baca: Hampir Semua Kampung di Pesisir Mimika Terdampak Banjir Rob
Dia menerangkan, banjir Rob masih merendam wilayah di Pekalongan Barat hingga kini, Sedangkan di wilayah Degayu sudah mulai surut, sehingga warga yang sebelumnya mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Saminta menuturkan, BPBD Kota Pekalongan tetap mengerahkan petugas untuk melakukan pemantauan selama 24 jam. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan rob semakin tinggi.
Dia mengungkap, kondisi terparah terjadi di wilayah Pasir Kraton Keramat. Lantaran selain rob, hujan intensitas tinggi terus mengguyur dan ada kebocoran tanggul di perbatasan dengan Kabupaten Pekalongan.
"Kita terus berkoordinasi dengan instansi terkait," imbuhnya. (AS)
Pekalongan: Sebanyak 175 warga Kota Pekalongan, Jawa Tengah, masih bertahan di pengungsian. Lantaran tempat tinggalnya masih terendam
banjir rob.
Pantauan
Media Indonesia, pada Selasa, 14 Desember 2021, banjir rob masih merendam beberapa wilayah di Kota Pekalongan dengan ketinggian 20-50 centimeter, salah satunya Kecamatan Pekalongan Barat. Namun, ada pula sejumlah wilayah yang telah surut.
"Banjir masih merendam rumah kami setinggi lutut orang dewasa, sehingga rumah belum dapat ditempati," kata Sukarjo, 60, warga Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Saminta mengatakan, hingga kini masih ada 175 warga bertahan di beberapa titik pengungsian. Lantaran, banjir rob masih merendam rumah dan belum ada tanda-tanda akan surut.
"Rob masih terjadi dan waktu datang juga tidak pasti, kadang pagi, siang dan malam hari," ungkap Saminta.
Baca: Hampir Semua Kampung di Pesisir Mimika Terdampak Banjir Rob
Dia menerangkan, banjir Rob masih merendam wilayah di Pekalongan Barat hingga kini, Sedangkan di wilayah Degayu sudah mulai surut, sehingga warga yang sebelumnya mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Saminta menuturkan, BPBD Kota Pekalongan tetap mengerahkan petugas untuk melakukan pemantauan selama 24 jam. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan rob semakin tinggi.
Dia mengungkap, kondisi terparah terjadi di wilayah Pasir Kraton Keramat. Lantaran selain rob, hujan intensitas tinggi terus mengguyur dan ada kebocoran tanggul di perbatasan dengan Kabupaten Pekalongan.
"Kita terus berkoordinasi dengan instansi terkait," imbuhnya. (AS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)