Demak: Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Sebanyak 11 kecamatan di Kabupaten Demak terendam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan penetapan status ini untuk mengantisipasi dampak bencana yang lebih luas. Sehingga perlu penanganan darurat bencana yang bersifat cepat, tepat, dan terpadu.
“Per hari ini telah ditetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Terhitung selama 14 hari mulai hari ini,” ujar Agus, Minggu, 17 Maret 2024.
Penetapan status tanggap darurat bencana banjir melihat kondisi debit air di 7 sungai yang terus naik hingga meluap dan menyebabkan tanggul jebol. Ketujuh sungai itu adalah sungai Jajar, Wulan, Tuntang Lama, Lusi, Jeratun, Kelambu Pelayaran, dan Dombo.
“Sampai dengan sore hari ini sudah ada 88 desa yang terdampak,” kata Agus.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Demak, jumlah warga yang terdampak 92.246 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.982 jiwa telah mengungsi yang tersebat di 30 titik pengungsian.
“Tambahan warga yang hari ini mengungsi, yaitu di Kecamatan Karanganyar sebanyak 3.373 jiwa, di Kecamatan Wonosalam 1.846 jiwa, dan di Kecamatan Dempet sebanyak 6.759 jiwa,” urai Agus.
Seiring penetapan status tanggap darurat bencana banjir ini, Pemerintah Kabupaten Demak juga membentuk posko tanggap darurat bencana banjir.
Demak: Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Sebanyak 11 kecamatan di
Kabupaten Demak terendam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan penetapan status ini untuk mengantisipasi dampak bencana yang lebih luas. Sehingga perlu penanganan darurat bencana yang bersifat cepat, tepat, dan terpadu.
“Per hari ini telah ditetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Terhitung selama 14 hari mulai hari ini,” ujar Agus, Minggu, 17 Maret 2024.
Penetapan status tanggap darurat bencana banjir melihat kondisi debit air di 7 sungai yang terus naik hingga meluap dan menyebabkan tanggul jebol. Ketujuh sungai itu adalah sungai Jajar, Wulan, Tuntang Lama, Lusi, Jeratun, Kelambu Pelayaran, dan Dombo.
“Sampai dengan sore hari ini sudah ada 88 desa yang terdampak,” kata Agus.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Demak, jumlah warga yang terdampak 92.246 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.982 jiwa telah mengungsi yang tersebat di 30 titik pengungsian.
“Tambahan warga yang
hari ini mengungsi, yaitu di Kecamatan Karanganyar sebanyak 3.373 jiwa, di Kecamatan Wonosalam 1.846 jiwa, dan di Kecamatan Dempet sebanyak 6.759 jiwa,” urai Agus.
Seiring penetapan status tanggap darurat bencana banjir ini, Pemerintah Kabupaten Demak juga membentuk posko tanggap darurat bencana banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)