Jayapura: Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua bakal membentuk satuan tugas (satgas) yang khusus menjaga Cagar Alam Cycloop guna mengantisipasi aksi kerusakan bibit pohon yang ditanam.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Papua, Yan Yap Ormuserai, mengatakan pembentukan satgas akan melibatkan masyarakat adat setempat untuk melakukan pengawasan pasca-kegiatan penanaman.
“Keberadaan satgas ini sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi aksi kerusakan bibit pohon yang ditanam, karena setelah penanaman bisa saja terjadi aksi tersebut,” katanya, Minggu, 23 Juli 2023.
Pada tahun pertama, pihaknya akan membentuk 80 orang Satgas Cycloop, sehingga diharapkan pada waktu berikut bisa ditambah sesuai kebutuhan, serta nantinya disiapkan fasilitas pendukung seperti drone.
“Kami berharap adanya dukungan dari seluruh masyarakat adat, khususnya yang berada di Cagar Alam Cycloop, agar bersama-sama menjaga hutan tersebut,” ujar dia.
Yan Yap menjelaskan kerusakan pada kawasan penyangga Cagar Alam Cycloop memang belum sampai 10 persen, akan tetapi potensi kerusakannya sangat tinggi. Karena itulah pemerintah selalu mendukung kegiatan penanaman sebagai langkah pencegahan.
“Kami akan melakukan penanaman 66.666 bibit pohon bambu sepanjang 60 km dari Pasir 6 sampai di Kampung Maribu. Kegiatan tersebut nantinya dilakukan di luar kawasan Cagar Alam Cyloop. Tepatnya 100 meter dari pal batas dengan lebar 10 meter dan jarak tanam 3 kali 3,” terangnya.
Jika tidak dilakukan penanaman kembali, imbuh dia, kerusakan di kawasan Cagar Alam Cycloop dapat menyebabkan bencana alam banjir, longsor, kekeringan yang nantinya menimbulkan kerugian yang cukup besar dan menyebabkan terganggunya tata kehidupan dalam masyarakat.
Jayapura: Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua bakal membentuk satuan tugas (satgas) yang khusus menjaga
Cagar Alam Cycloop guna mengantisipasi aksi kerusakan bibit pohon yang ditanam.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Papua, Yan Yap Ormuserai, mengatakan pembentukan satgas akan melibatkan masyarakat adat setempat untuk melakukan pengawasan pasca-kegiatan penanaman.
“Keberadaan satgas ini sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi aksi kerusakan bibit pohon yang ditanam, karena setelah penanaman bisa saja terjadi aksi tersebut,” katanya, Minggu, 23 Juli 2023.
Pada tahun pertama, pihaknya akan membentuk 80 orang Satgas Cycloop, sehingga diharapkan pada waktu berikut bisa ditambah sesuai kebutuhan, serta nantinya disiapkan fasilitas pendukung seperti drone.
“Kami berharap adanya dukungan dari seluruh masyarakat adat, khususnya yang berada di
Cagar Alam Cycloop, agar bersama-sama menjaga hutan tersebut,” ujar dia.
Yan Yap menjelaskan kerusakan pada kawasan penyangga Cagar Alam Cycloop memang belum sampai 10 persen, akan tetapi potensi kerusakannya sangat tinggi. Karena itulah pemerintah selalu mendukung kegiatan penanaman sebagai langkah pencegahan.
“Kami akan melakukan penanaman 66.666 bibit pohon bambu sepanjang 60 km dari Pasir 6 sampai di Kampung Maribu. Kegiatan tersebut nantinya dilakukan di luar kawasan Cagar Alam Cyloop. Tepatnya 100 meter dari pal batas dengan lebar 10 meter dan jarak tanam 3 kali 3,” terangnya.
Jika tidak dilakukan penanaman kembali, imbuh dia, kerusakan di kawasan Cagar Alam Cycloop dapat menyebabkan bencana alam banjir, longsor, kekeringan yang nantinya menimbulkan kerugian yang cukup besar dan menyebabkan terganggunya tata kehidupan dalam masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)