Rumah Guruh Soekarno Disebut Bukan Bagian dari Sejarah

Jakarta: Sejarawan Candrian Attahiyyat menegaskan rumah milik putra Presiden pertama Soekarno, Guruh Soekarnoputra, di Jalan Sriwijaya 2 Nomor 9, Kebayoran Baru, Jakarta, yang tengah menjadi polemik perdata, tidak memiliki nilai dan unsur sejarah. Rumah itu dikaitkan sebagai rumah utama istri Soekarno, Fatmawati.  "(Rumah) nomor 9 itu tidak memenuhi syarat sebagai cagar budaya. Jadi yang kita konsentrasikan untuk kaji adalah yang (rumah) nomor 26 yang benar-benar rumah Ibu Fatmawati, " kata Candrian Attahiyyat kepada Metro TV, Rabu 19 Juli 2023.  Kepemilikian Guruh atas rumah nomor sembilan dikatakan suatu kebetulan atas posisi lokasi, depan-belakang dengan rumah Ibu Fatmawati. Dalam kaitannya pada pengembangan sejarah, rumah nomor 9 tidak ditinjau oleh Candrian dan tim.  "Nomor 9 itu tidak termasuk yang kami tinjau. Karena yang kami tinjau rumah Ibu Fatmawati yang ada di balik bangunan nomor 9, artinya nomor 9 itu tidak masuk dalam yang akan kami usulkan sebagai cagar budaya," ucap Candrian.   Candrian mengatakan rumah Guruh tidak ada catatan spesifik peralihan tangan dari trah Soekarno atau dari kelompok sipil. Rumah yang tidak memiliki faktor historis hanya sebuah kebetulan dari aspek lokasi. Bahkan, ditafsir rumah nomor 9 tidak satu zaman dengan nomor 26.  "Ya itu rumah kayaknya tidak sejalan dan tidak sezaman," kata Candrian.  Guruh Soekarnoputra terancam diusir dari kediamannya di Jalan Sriwijaya 2 Nomor 9, akibat polemik perdataan jual beli rumah sejak 2011 oleh pemilik, Susy. (Jose Nicol)