Bogor: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor membawa sampel makanan yang dikonsumsi 55 siswa SMP Marsudirini, Kecamatan Kemang ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Penyakit (BBTKLPP) Jakarta. Hal ini buntut dari kejadian keracunan massal kemarin.
"Untuk sampel makanan rencananya hari ini akan kami bawa ke BBTKLPP Jakarta Laboratorium milik Kemenkes untuk mengetahui kandungan yang ada di dalam makanan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, kepada medcom.id, Bogor, Jawa Barat, Selasa 21 Februari 2023.
Menurutnya, sampel tersebut akan diuji di laboratorium untuk mengetahui kandungan yang ada di dalam makanan yang mengakibatkan puluhan siswa keracunan.
Ia memperkirakan proses uji sampel memakan waktu cukup lama karena harus pembiakan. Pasalnya, biasanya ada beberapa parameter yang melalui proses pembiakan.
"Jadi kita tunggu saja hasil dari pengecekan di laboratorium BBTKLPP Jakarta. Nanti jika keluar hasilnya akan kita sampaikan kembali ke rekan-rekan media," akunya.
Masih kata dia, untuk saat ini, kondisi 55 siswa yang keracunan tersebut sudah berangsur pulih atau membaik.
"Keadaannya sudah kondusif dan terlayani dengan baik untuk seluruh siswa yang terkena keracunan makanan," tambah Adang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bogor: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor membawa sampel makanan yang dikonsumsi 55 siswa SMP Marsudirini, Kecamatan Kemang ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Penyakit (BBTKLPP) Jakarta. Hal ini buntut dari kejadian
keracunan massal kemarin.
"Untuk sampel makanan rencananya hari ini akan kami bawa ke BBTKLPP Jakarta Laboratorium milik Kemenkes untuk mengetahui kandungan yang ada di dalam makanan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes
Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, kepada medcom.id, Bogor, Jawa Barat, Selasa 21 Februari 2023.
Menurutnya, sampel tersebut akan diuji di laboratorium untuk mengetahui kandungan yang ada di dalam makanan yang mengakibatkan puluhan
siswa keracunan.
Ia memperkirakan proses uji sampel memakan waktu cukup lama karena harus pembiakan. Pasalnya, biasanya ada beberapa parameter yang melalui proses pembiakan.
"Jadi kita tunggu saja hasil dari pengecekan di laboratorium BBTKLPP Jakarta. Nanti jika keluar hasilnya akan kita sampaikan kembali ke rekan-rekan media," akunya.
Masih kata dia, untuk saat ini, kondisi 55 siswa yang keracunan tersebut sudah berangsur pulih atau membaik.
"Keadaannya sudah kondusif dan terlayani dengan baik untuk seluruh siswa yang terkena keracunan makanan," tambah Adang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)